Jesus Comes From Heaven

February 4, 2010

Kemenangan Orang Kudus


Kata-kata terakhir dari orang yang akan meninggal merupakan pelajaran yang luar biasa bagi mereka yang takut menghadapi raksasa kematian.

-Matthew Henry: “Dosa itu sukar ditaklukkan. Saya bersyukur kepada Allah yang telah memberi saya kekuatan dari dalam.”
-Martin Luther: “Allah kita adalah sumber keselamatan: Allah adalah Tuhan yang oleh-Nya kita dibebaskan dari kematian.”
-John Knox: “Hiduplah di dalam Kristus, hiduplah di dalam Kristus, dan kita tidak perlu takut akan kematian.”
-John Wesley: “Yang terbaik dari segalanya adalah Allah beserta kita. Selamat tinggal! Selamat tinggal!”
-Richard Baxter: “Saya merasakan kepedihan, tetapi saya juga merasakan kedamaian. Saya memiliki kedamaian.”
-William Carey, sang utusan Injil: “Bila saya sudah tiada, bicaralah lebih sedikit tentang Dr. Carey dan lebih banyak tentang Juruselamat Dr. Carey.”
-Adoniram Judson: “Saya tak lelah karena pekerjaan, juga tak lelah karena dunia ini; namun jika Kristus memanggil saya pulang, saya akan pergi dengan sukacita seperti seorang anak laki-laki yang baru pulang dari sekolah.”
-Dr. Wheeler, seorang dosen: “Saya tak ingin menyampaikan salam perpisahan yang dingin, melainkan ucapan selamat tinggal yang hangat sampai kita berjumpa lagi di tanah yang penuh rahmat, tempat dimana saya mungkin diperbolehkan menyingkap tirai ketika anda masuk. Dengan penuh kasih untuk setiap anda secara pribadi.”

Betapa indahnya cerita dari orang-orang Kristen yang telah mengakui dosanya (bertobat) dan dengan iman menerima Yesus Kristus sebagai Tuhan dan Juruselamat secara pribadinya. Mereka percaya bahwa janji Allah dalam Yoh.3:16 pasti akan digenapi, bahwa dengan menerima Yesus mereka akan menerima kehidupan kekal.

Bagaimana dengan engkau?
Masihkah engkau takut menghadapi maut?

Jika engkau masih takut akan kematian, sesungguhnya engkau belum diselamatkan.

Sebab sesungguhnya bila Yesus ada di dalam hidup kita, sesuai dengan firmanNya 2 Tim.1:10, mengatakan: “dan yang sekarang dinyatakan oleh kedatangan Juruselamat kita Yesus Kristus, yang oleh Injil telah mematahkan kuasa maut dan mendatangkan hidup yang tidak dapat binasa.” hari kematian kita menjadi hari yang paling menggembirakan.

Dwight L. Moody, seorang hamba Tuhan yang besar, menjelang kematiannya berkata: “Ini adalah kemenangan saya; ini adalah hari penobatan saya! Betapa mulianya.’


Ya, itu adalah hari kemenangan kita dari dunia fana ini!!

Jika engkau rindu diselamatkan dan terbebas dari katakutan akan kematian dan terlepas dari penghukuman kekal, bertobatlah dan terimalah Yesus sekarang juga sebagai Tuhan dan Juruselamat pribadimu. Sekarang juga! Jangan tunda-tunda!

Rendahkanlah hatimu dan pejamkanlah matamu, konsentrasilah pada saat engkau berdoa. Katakanlah kepada Tuhan bahwa engkau adalah orang berdosa dalam pikiran, perasaan, dan kehendak, dan sekarang engkau menyesali semua dosa-dosamu dan mau bertobat/berubah menjadi manusia baru, dan engkau mempercayai bahwa Yesus adalah Allah yang benar, yang rela mati di kayu salib demi menebus dosa-dosamu, dan engkau dengan sungguh hati menyambutNya sebagai Tuhan dan Juruselamat pribadimu.

Jangan menunda-nunda! Lakukanlah sekarang juga. Kita tidak tahu kapankah maut itu menjemput kita.

Pada waktu engkau selesai berdoa menerima Dia sebagai Tuhan dan Juruselamat, pada waktu ini juga engkau mendapat jaminan keselamatan, sorga yang kekal.

Rom 10:9 Sebab jika kamu mengaku dengan mulutmu, bahwa Yesus adalah Tuhan, dan percaya dalam hatimu, bahwa Allah telah membangkitkan Dia dari antara orang mati, maka kamu akan diselamatkan.
Rom 10:10 Karena dengan hati orang percaya dan dibenarkan, dan dengan mulut orang mengaku dan diselamatkan.

Phi 1:21 Karena bagiku hidup adalah Kristus dan mati adalah keuntungan.

SEJARAH ALKITAB


Disadur oleh: Duladi


Diambil dari buku "The Bibel: Fact or Fiction"
oleh: Dr. Robert G. Witty


Setiap buku yang mengklaim mencatat rangkaian peristiwa sejarah yang dapat dipercaya harus menjalani ujian keakuratan mengenai
pokok bahasan, waktu, adat istiadat, tempat dan tokoh-tokohnya. Meskipun Alkitab menyampaikan kebenaran rohani, bukan berarti ujian keakuratan sejarah tidak perlu dikenakan kepadanya. Alkitab siap menghadapi ujian ini walaupun ditulis oleh lebih dari 50 penulis dari berbagai macam latar belakang budaya dalam jangka waktu lebih dari 1500 tahun. Jika catatan penulis Alkitab terbukti tidak sesuai dengan fakta sejarah maka kebenaran rohani yang Alkitab ajarkan pun patut dipertanyakan. Akan tetapi, jika catatan penulis Alkitab sesuai dengan fakta sejarah maka ajaran Alkitab pun layak diterima kesahihannya.


Catatan Alkitab terus-menerus menghadapi berbagai ujian berkaitan dengan keakuratan sejarahnya. Orang-orang skeptis dan para arkeolog kerap mempertanyakan hal itu. Namun demikian, Alkitab terbukti memiliki keakuratan sejarah yang unik dan tidak tertandingi oleh kitab-kitab keagamaan lainnya.


Marilah kita terlebih dahulu membahas beberapa contoh arkeologis awal tentang ujian Alkitab dan kesimpulan ilmiah yang dihasilkannya.
Sebagai contoh;


-Pada abad kesembilan belas orang-orang skeptis dan para arkeolog menuduh Alkitab membuat pernyataan fiktif ketika menyebutkan bangsa Het karena tak ada satu pun bukti di luar Alkitab tentang bangsa itu.
Tetapi setelah tahun 1906, penggalian di Hattushash – yang terbukti sebagai ibukota bangsa Het – mengubah apa yang semula dianggap mitos sebagai kenyataan sejarah yang akurat. Arkeologi mengungkapkan bahwa bangsa Het pemah muncul sebagai bangsa yang kuat. Penggalian tersebut mengesahkan sepenuhnya catatan Alkitab. Sebuah loh batu dari Mesir mencatat pertempuran sengit antara Ramses II dan bangsa Het di Kadesy di Sungai Orontes. Catatan Alkitab terbukti sebagai sejarah yang akurat.


-Ilmuwan semula menuduh catatan Alkitab tentang Belsyazar sebagai catatan yang salah karena tidak ada catatan selain Alkitab yang menyebutkan raja ini.
Akan tetapi, pada tahun 1853 para arkeolog menemukan sebuah prasasti di Ur yang memperkuat catatan Alkitab. Prasasti itu menunjukkan bahwa Belsyazar memerintah dengan ayahnya Nabonides.



Arkeologi terus menguatkan catatan Alkitab. Dr. J.O. Kinnaman menegaskan keakuratan sejarah Alkitab yang menakjubkan ini dengan mengatakan, "Dan ratusan ribu benda purbakala yang ditemukan oleh para arkeolog. tak satu pun yang berlawanan atau menyangkal satu kata, frasa, klausa atau kalimat dalam Alkitab, namun justru selalu menguatkan dan membuktikan fakta catatan Alkitab." Dr. Nelson Glueck, arkeolog Yahudi yang terkenal pada abad kedua puluh, menegaskan keakuratan Alkitab dalam bukunya
River in the Desert, dengan mengatakan, "Dapat dikatakan secara tegas bahwa tidak ada penemuan arkeologi yang berlawanan dengan acuan Alkitab. Sekian banyak penemuan arkeologi yang ada meneguhkan, baik secara garis besar maupun secara terperinci, pernyataan historis dalam Alkitab." Seorang penanya yang jujur, yang menyadari panjangnya rentang sejarah yang dicakup oleh catatan Alkitab dan beragamnya penulis Alkitab, tentunya akan semakin takjub oleh keakuratan catatan sejarah Alkitab ini.



Dr. Werner Keller, penulis
The Bible in History dan buku bergambar The Bible as History in Pictures, mengevaluasi keakuratan sejarah Alkitab secara menantang: "Sebagai seorang jurnalis, saya telah bertahun-tahun secara khusus memperhatikan hasil-hasil ilmu pengetahuan dan penelitian modem.... Laporan sensasional ini – dan, memang, kalau mengingat pentingnya penemuan ini, tidaklah berlebihan kalau kita menggunakan kata `sensasional' – membangkitkan hasrat dalam diri saya untuk lebih mencermati arkeologi Alkitab, area penyelidikan dunia purba yang yang paling muktahir dan, secara umum, paling jarang dibicarakan. Oleh karena itu, saya memburu bahan bacaan dari Jerman dan negara-negara lainnya untuk mendapatkan kesimpulan yang menyeluruh dan jelas atas hasil-hasil penelitian terdahulu. Saya tidak menemukan apa pun karena memang tidak ada yang bisa ditemukan. Jadi, saya mendatangi secara langsung perpustakaan berbagai negeri – ditolong oleh antusiasme istri saya dalam pekerjaan yang mirip tugas seorang detektif ini – dan mengumpulkan semua hasil penyelidikan ilmiah yang telah dilakukan sampai saat ini sehubungan dengan arkeologi Alkitab."

Hasil penelitian Dr. Keller diterbitkan oleh William Morrow and Company, New York, tahun 1956 dengan judul The Bible in History.

Pada tahun 1964 diterbitkan cetakan kelima belas, setelah direvisi sepenuhnya, menjadikannya sumber yang terpercaya. Dr. Keller menutup bagian pendahuluannya dengan menegaskan sumbangan arkeologi dalam mendukung kesahihan catatan Alkitab: "Berdasarkan bukti yang berlimpah-limpah dan telah teruji dengan baik yang tersedia saat ini. saat saya memikirkan kecaman orang skeptis dari abad kedelapan belas dan selanjutnya yang berusaha memusnahkan Alkitab, kalimat ini terus menggema dalam pikiran saya: 'Alkitab itu benar,' akhirnya."



Tahun 1929, saya mendengar Dr. Robert Dick Wilson, profesor Bahasa-bahasa Semitis yang terkenal dari Seminari Teologi Princeton, memberitahu para mahasiswanya, "Saya telah mempelajari semua bahasa yang digunakan oleh bangsa-bangsa yang tercantum dalam Kitab Kejadian. Tidak ada satu pun pernyataan Alkitab yang terbukti salah." Orang-orang skeptis tertantang sewaktu Dr. Wilson menuliskan peneguhannya: "Setelah empat puluh tahun melakukan penelitian ilmiah dalam studi tekstual Alkitab dan dalam kebahasaan, sekarang saya yakin bahwa tidak ada seorang pun yang memiliki pengetahuan memadai untuk membantah kebenaran Perjanjian Lama. Berdasarkan bukti dokumenter yang memadai untuk melakukan penyelidikan, pernyataan Alkitab, dalam naskah aslinya, lulus dalam ujian tersebut." Peneguhan ini secara singkat menegaskan fakta yang teruji tentang keakuratan unik dari catatan Alkitab. Tidak ada kitab suci lain yang sejajar dengan Alkitab dalam hal keakuratan sejarahnya.



Arkeologi terus meneguhkan keakuratan sejarah Alkitab dengan bukti yang faktual dan eksternal yang dikumpulkan dalam penggalian ilmiah. Arkeologi terus meneguhkan bahwa Alkitab itu unik dalam keakuratan pernyataan sejarahnya. Apa pun bentuk ujian keakuratan tersebut, Alkitab selalu berhasil menunjukkan kesahihannya.

Harry Thomas Frank menulis sebuah buku yang sangat bagus tentang keakuratan Alkitab, berjudul Discovering the Biblical World. la mengatakan, "Jika, misalnya, penemuan kembali kehidupan Timur Tengah kuno menunjukkan bahwa penulis-penulis Alkitab salah baik dalam sejarah yang mereka laporkan maupun mereka mencoba untuk memalsukannya, tak ayal kejujuran pernyataan Alkitab yang lain pun akan dipertanyakan. Tetapi, kenyataannya justru sebaliknya. Penemuan arkeologis tentang kehidupan kuno terus-menerus menunjukkan betapa setianya penulis Alkitab mencatat kejadian pada zamannya. Hal ini menunjukkan bahwa Alkitab sebagai dokumen sejarah utama merupakan penuntun yang dapat dipercaya tentang kejadian dan situasi yang digambarkannya."

Meskipun penegasan ini berasal dari ilmuwan yang sudah meninggal beberapa dasawarsa yang lalu, penggalian arkeologi sejak saat itu menemukan bukti yang semakin banyak dan semakin tepat. Pada kenyataannya, baik arkeolog maupun pakar Alkitab sejak abad yang lalu telah membuat kemajuan yang nyata. Mari kita babas beberapa fakta yang berhubungan dengan keakuratan Alkitab secara historis.


Kita harus sadar bahwa, saat ini, penegasan Alkitab tidak lagi mendominasi penyelidikan arkeologi. Baik universitas maupun masyarakat arkeologi mengkhususkan diri dalam penggalian yang berhubungan dengan berbagai peradaban kuno. Fokusnya pada obyek yang lebih luas daripada informasi seputar Alkitab. Sebagai contoh adalah pernyataan tokoh Israel, Israel Finkelstein, yang menyatakan bahwa Alkitab tidak relevan sebagai kesaksian sejarah tentang kebangkitan Israel. Namun, Dr. Finkelstein menunjukkan bahwa motivasinya bukanlah membuktikan ataupun menyangkal catatan Alkitab. Dia hanya mencari apa yang akan diungkapkan oleh catatan arkeologis selain berbagai penemuan yang telah mendukung keakuratan Alkitab. Singkatnya, ilmu pengetahuan sekuler sedikit sekali, atau malah sama sekali tidak, tertarik untuk meneguhkan keakuratan Alkitab.


Pikirkanlah beberapa contoh berikut ini dari sekian banyak penemuan arkeologis yang meneguhkan keakuratan Alkitab. Yang pertama adalah catatan tentang peristitiwa:


• Tembok kuil Amun meneguhkan serangan raia Mesir, Sisak, terhadap
Israel dalam 1 Raja-raja 14:25-26.


• Prasasti Mesa meneguhkan perlawanan
Moab terhadap Israel yang dicatat dalam 2 Raja-raja 3:4-27.


• Tembok Istana Sargon II meneguhkan kekalahan Asdod yang dicatat dalam Yesaya 20:1.


• Catatan tentang pemberian jatah makanan yang berlangsung di Babilonia meneguhkan penangkapan Yoyakin yang dicatat dalam 2 Raja-raja 24:15-16; 25:27-30.


• Pembebasan tawanan Yehuda oleh Koresy Agung (mendukung Ezra 1:1-4) diteguhkan oleh Cyrus Cylinder.


Pikirkan juga bagaimana arkeologi telah meneguhkan tempat-tempat berlangsungnya berbagai kejadian yang dicatat dalam Alkitab:


• kuil Baal di Sikhem


• kolam Gibeon, Hesybon dan
Samaria


• terowongan air di bawah Yerusalem yang digali Raja Hizkia


• istana Raja Belsyazar yang megah di Babilonia


• istana Susan yang megah (dengan kenangan kepada Ester dan Mordekhai)


• pendirian sinagoga di Kapernaum



Pikirkan beberapa tokoh yang diteguhkan oleh arkeologi sehingga Alkitab dan penemuan arkeologis bersesuaian:


• Yehu


• Hazael


• Sargon II


• Esar-haddon


• Merodakh-Baladan


• Darius I


• Herodes Agripa I


Pilatus


• Kayafas



Hug Williamson. seorang profesor dari Universitas Oxford, menyatakan bahwa menyangkal "dasar historis" Alkitab adalah suatu hal yang bertentangan dengan akal sehat. Shmuel Ahituv, dari Universitas Ben-Gurion,
Negev. berpendapat, "Marilah kita mengakui bahwa kabut yang menutupi asal mula dan fase awal sejarah Israel kuno belum bisa disingkapkan. Alkitab tetap merupakan sumber informasi kita yang paling penting untuk mempelajari hal ini." Tanpa mengabaikan motivasi para arkeolog minimalis untuk mencari data non-Alkitab, para ilmuwan ini menegaskan adanya sekian banyak informasi yang meneguhkan keakuratan sejarah catatan Alkitab. Jonathan Tubb dari Museum Inggris menyatakan bahwa adalah "suatu kebodohan yang tidak berguna kalau kita berusaha mencari katalisator lain (yang mengubah persepsi diri orang Kanaan terhadap orang Israel) di luar Kitab Keluaran dan penaklukan yang dicatat dalam Perjanjian Lama."



Penjelasan tambahan bagi keakuratan Alkitab adalah apa yang tidak terkandung di dalam Alkitab. Berikut ini salah satu contoh yang jelas.


Apakah Kitab Keluaran hanyalah "cerita rakyat" sebagaimana dinyatakan berbagai penyanggah Alkitab belakangan ini? Alan Millard, pakar Bahasa Ibrani dan Bahasa Semit Kuno di Universitas
Liverpool, Inggris, walaupun tidak secara khusus berpendapat tentang penulisan Kitab Keluaran seperti yang dilakukan ilmuwan konservatif sebelumnya. (dalam Biblical Archaeology Review edisi Juli/Agustus 2000), ia antara lain mengatakan." Saya hanya membahas bukti naskah yang masih ada. Seperti yang saya tunjukkan dalam artikel saya, tidak adanya kosa kata dan pengaruh tata bahasa Aram, Persia atau Yunani dalam Kitab Keluaran menjelaskan bahwa naskah tersebut ditulis sebelum zaman pembuangan ke Babel (enam abad Sebelum Masehi). Lebih lanjut, rincian sejarah dalam Kitab Keluaran menunjukkan bahwa catatan itu merekam dengan tepat informasi tentang zaman yang digambarkannya: Zaman Perunggu Akhir, atau sekitar seribu tahun lebih awal dari naskah Kitab Keluaran tertua yang masih ada (dari pertengahan abad ketiga Sebelum Masehi)."



Saya memang bukan seorang arkeolog, tetapi saya tidak mau menantang konsensus yang dihasilkan melalui penyelidikan sekian lama oleh sarjana Alkitab dan arkeolog. Tanpa kecuali, para ilmuwan menegaskan bukti-bukti arkeologis dan filologis (ilmu bahasa) bahwa catatan sejarah Alkitab itu akurat. Dalam ilmu pengetahuan masa kini, penemuan tersebut memberikan bukti yang berlimpah mengenai keakuratan catatan Alkitab. Bahkan dalam debat dengan orang-orang minimalis, masalahnya tampaknya lebih berfokus pada apa yang dapat mendorong penggalian tambahan, bukannya pada keakuratan faktual dari penemuan yang telah ada.

Penemuan arkeologis terus mencengangkan orang-orang skeptis yang, meskipun hanya memiliki sedikit pengetahuan sejarah umum ataupun pengetahuan tentang catatan Alkitab, dengan tanpa alasan menyatakan bahwa Alkitab itu penuh dengan kesalahan. Para ilmuwan yang terdidik justru bersaksi tentang banyaknya bukti yang menunjukkan keakuratan catatan Alkitab. Dan bila dipertimbangkan bahwa Alkitab ditulis oleh lebih dari lima puluh penulis, dan kebanyakan dari mereka sama sekali tidak terlatih dalam ilmu sejarah, sanggahan orang-orang skeptis itu jadi tidak dapat dipertanggungjawabkan.



Penilaian yang adil menuntut penjelasan yang masuk akal tentang keakuratan catatan sejarah umat manusia dalam Alkitab. Bila orang menyangkal Alkitab sebagai Firman Allah, bagaimana mungkin catatan sejarahnya begitu akurat? Tidak seorang pun berani untuk mengusulkan teori khayalan bahwa seorang ilmuwan atau sekelompok ilmuwan yang tidak dikenal telah mengedit catatan Alkitab dan menghilangkan semua kesalahannya. Sejarah tidak mencatat adanya staf editor semacam itu. Tidak ada pula aliran filsafat yang berani mengemukakan teori menggelikan bahwa beragam penulis Alkitab itu, yang menulis dalam rentang waktu yang panjang, memiliki kemampuan tertentu – kemampuan yang tidak dimiliki manusia lain – sehingga mereka dapat tidak melakukan kesalahan sama sekali.
Para penulis Alkitab bukanlah manusia super. Penilaian yang adil atau akal sehat dapat menerima penjelasan bahwa ilham Allah melindungi penulis Alkitab dari kesalahan karena Alkitab memang sebagaimana yang dinyatakannya: Firman Allah.



Alternatif apa lagi yang tersedia? Keakuratan sejarah yang unik ini memberikan kesahihan yang unik pada Alkitab.


Pengetahuan tentang peneguhan para ilmuwan berkenaan dengan keakuratan sejarah Alkitab mendorong Dr. W.A. Criswell pada tahun 1969 untuk menegaskan di muka umum secara berani dan tanpa takut akan perlawanan, "Tidak ada seserpih pun bukti arkeologis yang telah ditemukan yang berlawanan dengan Firman Allah."


Dan tetap tidak ada kontradiksi! Pada kenyataannya, dalam artikel utama
US. News & World Report (25 Oktober 1999) yang berjudul "Apakah Alkitab itu Benar?" Jeffery L. Sheler, penulis Is the Bible True?, menyatakan, "Sebelum penemuan prasasti `Rumah Daud' di Dan, tahun 1993, kalangan akademisi cenderung menganggap cerita Daud sebagai propaganda para imam setelah pembuangan ke Babel untuk mengangkat kembali martabat Israel. Tetapi, sebagaimana diakui oleh ahli arkeologi minimalis Universitas Tel Aviv, Israel Finkelstein, `nihilisme terhadap Alkitab runtuh dalam satu malam dengan ditemukannya prasasti Daud.'"



Setiap pembaca yang jujur seharusnya bersedia mengajukan pertanyaan penting ini kepada dirinya sendiri: Bila sekian banyak ilmuwan dan ahli arkeologi terkenal selama lebih dari dua abad meneguhkan keakuratan sejarah catatan Alkitab, bagaimana saya secara egois dapat menyatakan bahwa para ahli tersebut tidak benar dan bahwa saya mendapati Alkitab itu penuh dengan kesalahan dan kekeliruan?


Hadiah Yang Penting!

Bayangkan ada sebuah bank yang memberi kamu pinjaman uang sejumlah Rp.86.400,- setiap paginya. Semua uang itu harus kamu gunakan. Pada malam hari, bank akan menghapus sisa uang yang tidak kamu gunakan selama sehari. Coba tebak, apa yang akan kamu lakukan? Tentu saja, menghabiskan semua uang pinjaman itu khan? Rugi klo gak ya:D

Setiap waktu kita memiliki bank semacam itu; bernama WAKTU. Setiap pagi, ia akan memberikan kita 86.400 detik. Pada malam harinya ia akan menghapuskan sisa waktu yang tidak kita gunakan untuk tujuan baik, karena ia tidak memberikan sisa waktunya kepada kita. Ia juga tidak memberikan waktu tambahan. Setiap hari ia akan membuka satu rekening baru untuk kita. Setiap malam ia akan menghapuskan yang tersisa. Jika kita tidak menggunakannya dengan bijak maka kerugian akan menimpa kita. Kita tidak bisa menariknya kembali. Juga, kita tidak bisa meminta "uang muka" untuk keesokan harinya. Kita harus hidup di dalam simpanan hari ini. Maka oleh karena itu, investasikanlah waktu kita untuk kesehatan, kebahagian, kesuksesan, dan perkara-perkara ilahi.


Jam terus berdetak. Gunakanlah waktu kita sebaik-baiknya.


Agar tahu pentingnya waktu SETAHUN, tanyakan pada murid yang gagal kelas.
Agar tahu pentingnya waktu SEBULAN, tanyakan pada ibu yang melahirkan bayi prematur.
Agar tahu pentingnya waktu SEMINGGU, tanyakan pada editor majalah mingguan.
Agar tahu pentingnya waktu SEJAM, tanyakan pada kekasih yang menunggu untuk bertemu.
Agar tahu pentingnya waktu SEMENIT, tanyakan pada orang yang ketinggalan pesawat terbang.
Agar tahu pentingnya waktu SEDETIK, tanyakan pada orang yang baru saja terhindar dari kecelakaan.
Agar tahu pentingnya waktu SEMILIDETIK, tanyakan pada peraih medali perak olimpiade.



Hargailah setiap waktu yang kita miliki.
Dan ingatlah, waktu tidaklah menunggu siapa-siapa.

Mazmur 90:12
Ajarlah kami menghitung hari-hari kami sedemikian, hingga kami beroleh hati yang bijaksana.

Eph 5:16
dan pergunakanlah waktu yang ada, karena hari-hari ini adalah jahat.

"Apakah Orang Kristen Boleh Menghakimi?" (Part 1)


Disekeliling kita dengan gamblangnya kita melihat dan mendengar hukum Allah dilanggar, bahkan yang namanya dosa, aib, yang memalukan sekalipun disambut meriah dan tidak malu untuk dipublikasikan. Kita hidup dalam masyarakat yang amoral dan senantiasa dipropagandakan toleransi, sikap tidak menghakimi. Orang Kristen yang menyatakan kesalahan orang lain dianggap intoleransi. Bahkan jika kita menyatakan, mengoreksi kesalahan anggota jemaat, maka kita akan diserang balik dengan sebuah ayat Alkitab yang tampaknya sudah dihapal di luar kepala: "Jangan menghakimi!"

Bahkan jika sebuah gereja menegur kesalahan gereja lainnya, sering dicap sebagai gereja yang “menghakimi gereja lain.” Tuduhan ini akhirnya menjadi sesuatu yang klise, dan ayat penangkis atau pelarian yang 'efektif' bagi mereka yang sudah merasa tidak mampu memberi jawab atas doktrin atau pengajaran mereka yang tersudutkan oleh ayat-ayat Alkitab yang mengungkap penyimpangan pengajaran mereka, atau kata 'jangan menghakimi' menjadi ayat peninabobo bagi mereka yang tidak berminat sama sekali untuk menyelidiki kebenaran dari Kitab Suci.

Penting bagi setiap orang percaya untuk mengerti sebenar-benarnya mengenai masalah “menghakimi” dalam Alkitab. Benarkah bahwa orang Kristen tidak boleh menghakimi? Apakah ini sama dengan tidak boleh menyatakan kesalahan orang lain? Kesalahpahaman mengenai masalah ini begitu besarnya, sehingga banyak orang yang akan kaget, tidak siap ketika diberitahu kebenaran ini, bahkan mencurigai mereka yang menyatakan kebenaran ini :


1. Tuhan Menyuruh Orang Percaya untuk Menghakimi

Banyak orang Kristen tidak secara tajam membaca dan memahami Yohanes 7:24, yang berisi perintah Yesus: “Janganlah menghakimi menurut apa yang nampak, tetapi hakimilah dengan adil.” Jelas sekali bahwa Tuhan mengizinkan, dan bahkan mengharapkan orang percaya menghakimi dengan adil. Ini berarti penghakiman kita haruslah didasarkan pada Firman Tuhan yang maha adil. Bertentangan dengan opini umum, orang percaya bukan tidak boleh menghakimi! Sebaliknya, ORANG PERCAYA DIHARAPKAN UNTUK MENGHAKIMI DENGAN ADIL. Orang percaya bertindak bukanlah didasarkan atas opini umum, atau bertindak mengikuti arus kuat yang ada, tetapi berdasarkan kebenaran. "Kebenaran harus dinyatakan sekalipun langit akan runtuh."

2. Arti Kata “Menghakimi”

Di dalam paradigma berpikir kebanyakan orang, kata “menghakimi” memiliki konotasi yang negatif atau jelek, jahat. Bahkan, ada orang mengidentikkan “menghakimi” dengan “menghukum.” Seorang Kristen pernah bertanya kepada saya demikian: “Saya sudah percaya Yesus Kristus, lalu kenapa setelah saya mati, saya masih akan dihakimi lagi oleh Tuhan.” Pertanyaan ini muncul ketika saya menerangkan bahwa setelah Hari Pengangkatan (Rapture), akan ada Pengadilan Kristus (1 Kor. 3:10-15; 2 Kor. 5:10). Bapak tersebut menyamakan “penghakiman” dengan “penghukuman” sehingga merasa kaget akan “dihukum” lagi di Surga.

Persoalan menjadi jelas ketika kita mengerti arti kata “menghakimi” yang sesungguhnya, yang didasarkan dalam bahasa aslinya. Kata krino (Yunani) adalah kata utama yang diterjemahkan “menghakimi” dalam bahasa Indonesia. Krino (dan kata-kata yang diturunkan darinya) terkadang diterjemahkan “memutuskan” (Luk. 12:57; 1 Kor. 2:2), “berpendapat” (Kis. 3:13; Luk. 7:43), “menilai” (dari kata anakrino, 1 Kor. 2:15), atau “mempertimbangkan” (1 Kor. 10:15).

Jadi, sebenarnya, “menghakimi” yang berasal dari kata krino, memiliki pengertian dasar “memutuskan atau membuat penilaian tentang sesuatu.” Ketika Paulus mengajarkan bahwa “manusia rohani menilai segala sesuatu,” (1 Kor. 2:15) ia sama saja berkata bahwa “MANUSIA ROHANI MENGHAKIMI SEGALA SESUATU.”

Orang-orang yang berkata bahwa “orang Kristen tidak boleh menghakimi,” tidak mengerti dengan benar dan alkitabiah arti kata “menghakimi.” Mereka sama saja berkata: “orang Kristen tidak boleh menilai apa-apa,” atau “orang Kristen tidak boleh memiliki pendapat tentang apapun.” Ketika seseorang berpendapat tentang sesuatu hal, maka akan dianggap mereka melakukan penghakiman! Betapa hal ini adalah sesuatu yang sangat konyol.

Sekali lagi kita menyimak, bahwasanya kata “penghakiman” sebenarnya berbeda dengan kata “penghukuman.” Walaupun demikian, dalam konteks tertentu, “penghakiman” dapat disamakan dengan “penghukuman.” Misalnya, pernyataan bahwa Allah akan “menghakimi” dunia. Menghakimi di sini dapat disamakan dengan “menghukum,” karena Allah akan menilai dunia, dan mendapatkannya jahat, dan tentu akan menghukumnya.

Jadi, apakah seseorang senang dihakimi atau tidak, tergantung kepada status dirinya.

Orang percaya akan menghadap takhta pengadilan Kristus suatu hari, untuk dihakimi Tuhan mengenai pekerjaannya, jerih lelahnya di dunia ini (bukan terkait keselamatan). Orang yang sudah bekerja sekuat tenaga bagi Tuhan sesuai FirmanNya, tentunya akan mendapat sukacita pada hari itu, ketika Tuhan berkata: “Baik sekali perbuatanmu itu, hai hambaku yang baik dan setia.” Sebaliknya, orang yang menyia-nyiakan hidupnya, atau yang “melayani” bertentangan dengan Firman Tuhan, justru akan malu pada hari itu. Jadi, penghakiman tidaklah selalu hal yang buruk! Itu tergantung pada orang atau hal yang dihakimi atau dinilai!

3. Alkitab Melarang Menghakimi Hanya Dalam Konteks Tertentu

Ayat yang paling sering disalahgunakan dan disalahartikan dalam hal “menghakimi” adalah Matius 7:1, “Jangan kamu menghakimi, supaya kamu tidak dihakimi.” Terlalu banyak orang, yang tanpa pengertian yang benar tetapi hanya sekedar membeo, memakai ayat ini untuk bersembunyi dari kebenaran, seolah-olah ayat ini memberikan mereka hak mutlak untuk mengabaikan teguran-teguran dan nasihat-nasihat yang menyatakan kesalahan mereka.

Dalam menafsir Alkitab, salah satu prinsip yang paling penting adalah bahwa penafsir harus selalu memperhatikan konteks. Apakah Matius 7:1 melarang segala jenis penghakiman? Prinsip lain dalam penafsiran Alkitab adalah bahwa Alkitab konsisten secara internal. Tidak ada ayat-ayat yang bertentangan. Oleh karena itu, jika Tuhan memerintahkan, mengharapkan, dan mengizinkan orang percaya untuk menghakimi di bagian Firman Tuhan lain, maka ayat ini tidak mungkin melarang semua jenis penghakiman. Dan setelah meneliti konteks Matius 7:1-5, maka jelaslah bahwa dalam perikop ini TUHAN MELARANG PENGHAKIMAN YANG MUNAFIK. Hal ini terlihat jelas dari nasihat Tuhan: “keluarkanlah dahulu balok dari matamu.” Tuhan tidak mengijinkan seseorang yang hanya ingin mengorek kesalahan orang lain sebagai suatu serangan yang didsarkan kebencian, padahal dirinya sendiri melakukan kesalahan yang sama dan bahkan mungkin besar lagi.

Prinsip yang sama (internal consistency dan konteks) dapat kita terapkan pada perikop-perikop lain yang melarang orang percaya untuk menghakimi. Sekilas Paulus sepertinya tidak mau orang Korintus menghakimi sebelum kedatangan kedua Kristus (1 Kor. 4:15). “Karena itu, janganlah menghakimi sebelum waktunya, yaitu sebelum Tuhan datang. Ia akan menerangi, juga apa yang tersembunyi dalam kegelapan, dan Ia akan memperlihatkan apa yang direncanakan di dalam hati. Maka tiap-tiap orang akan menerima pujian dari Allah.” Tetapi, jika kita cocokkan dengan pernyataan Paulus lainnya tentang menghakimi, dan kita lihat lebih teliti ayat ini lebih cermat lagi, kita dapatkan bahwa di sini Paulus mengajarkan untuk TIDAK MENGHAKIMI HAL-HAL YANG TERSEMBUNYI. Maksudnya, orang percaya janganlah sok menghakimi hal-hal yang tidak mungkin ia ketahui, yang tidak jelas kebenarannya, melainkan hanya ia duga-duga saja. Banyak orang sok menghakimi hati dan motivasi orang lain yang terdalam, sepertinya tidak ada yang tersembunyi baginya. Sikap seperti ini tidak benar. Kita bisa menilai kelakuan orang, karena memang terlihat; tetapi mengenai hal-hal yang berada dalam hati seseorang yang tidak ia nyatakan, yang abstrak, jangan kita terburu-buru untuk memastikannya atau memvonisnya.

Ketika ditegur mengenai doktrin yang salah, banyak orang yang lari secepat kilat menuju Roma 14:4-14. Mereka bersembunyi dibalik kalimat: “Karena itu janganlah kita saling menghakimi lagi!” (ay. 13). Mereka tidak mau menyelidiki lebih lanjut, “menghakimi” seperti apa yang dilarang oleh Paulus. Mereka tidak mau peduli bahwa Tuhan tidak mungkin melarang orang percaya untuk saling bersaksi tentang kebenaran, saling menegur kesalahan sesamanya.

Pada kenyataannya, dalam Roma 14, PAULUS TIDAK INGIN ORANG PERCAYA SALING MENGHAKIMI DALAM HAL-HAL YANG TIDAK DIATUR OLEH ALKITAB. Paulus memberi contoh dua hal, yaitu:
-Dalam hal makanan
-Dalam hal hari-hari raya.

Alkitab tidak mengatur bahwa orang percaya harus makan suatu jenis makanan, atau tidak boleh makan makanan lain. Alkitab mengatakan bahwa semua makanan halal, tetapi tidak mengharuskan orang untuk makan semua makanan. Oleh karena itu, orang percaya jangan saling menghakimi jika ada sesamanya yang memilih untuk makan sesuatu atau jika ia memilih untuk tidak makan sesuatu.

Mengenai hari-hari raya, Alkitab juga tidak melarang atau menganjurkan orang percaya untuk ikut dalam berbagai hari raya. Kita melihat aplikasinya dalam kebebasan orang percaya untuk ikut atau tidak ikut merayakan hari Ibu, hari Bapa, bahkan hari Natal. Tentu untuk hari-hari yang mengandung makna menentang Tuhan (misal hari Homoseksual), orang Kristen tidak boleh ikut mendukung, karena melanggar prinsip-prinsip Alkitab lainnya.

4. Orang Kristen Perlu Melakukan Penghakiman

Jika kita mengerti bahwa arti dasar kata “menghakimi” adalah “memutuskan atau membuat penilaian tentang suatu hal,” maka jelaslah bahwa bukan saja orang percaya boleh menghakimi, bahkan ORANG PERCAYA HARUS MENGHAKIMI. Dalam hal-hal apa saja orang percaya harus menghakimi?
-Orang percaya harus menghakimi pengajaran.
Tuhan menyuruh kita untuk berhati-hati terhadap nabi-nabi palsu (Mat. 7:15). Bagaimanakah kita dapat waspada terhadap mereka, jika kita tidak menilai mereka? Paulus berkata, “Tetapi aku menasihatkan kamu, saudara-saudara, supaya kamu waspada terhadap mereka, yang bertentangan dengan pengajaran yang telah kamu terima, menimbulkan perpecahan dan godaan. Sebab itu hindarilah mereka!” (Rom. 16:17). Bagaimana kita dapat waspada dan menghindari orang-orang ini jika kita tidak menghakimi mereka? Alkitab mengharuskan setiap orang hamba Tuhan yang setia untuk “menyatakan kesalahan,” dan “menegor” (2 Tim. 4:2). Ini tidak dapat dilakukan tanpa menghakimi. Sangat penting sekali untuk memperhatikan juga di sini, bahwa Tuhan ingin agar orang yang mengenal kebenaran, memberitahukan kesalahan orang lain yang belum tahu akan hal itu. Seharusnya, setiap orang Kristen yang ditegur kesalahannya, tidak marah, melainkan merenung, dan menyelidiki Kitab Suci untuk mengetahui kebenarannya. Ketahuilah, bahwa orang yang menegur anda, sebenarnya sangat mengasihi anda. Bahkan ia rela mengambil resiko dibenci oleh anda, agar anda bisa sampai kepada kebenaran.

-Selain itu, orang percaya harus menghakimi perbuatan anggota-anggota gereja. Salah satu fungsi gereja adalah untuk menjadi tempat orang-orang percaya bertumbuh. Dalam proses pertumbuhan, ada proses pendisiplinan. Anggota-anggota gereja yang berbuat dosa, harus ditertibkan. Hal ini diajarkan oleh Paulus dalam 1 Korintus 5. Ada anggota jemaat Korintus yang berbuat zinah, dan Paulus menekankan bahwa orang itu harus dikeluarkan dari jemaat. “Sebab dengan wewenang apakah aku menghakimi mereka, yang berada di luar jemaat? Bukankah kamu hanya menghakimi mereka yang berada di dalam jemaat? 1 Mereka yang berada di luar jemaat akan dihakimi Allah. Usirlah orang yang melakukan kejahatan dari tengah-tengah kamu” (1 Kor. 5:12-13).

Masih banyak lagi hal-hal lain yang harus dihakimi/dinilai oleh orang percaya, karena “manusia rohani menilai segala sesuatu” (1 Kor. 2:15). Jangankan penghakiman berbagai hal di dunia ini, orang percaya bahkan akan menghakimi dunia dan malaikat (1 Kor. 6:2-3). Sungguh aneh jika ada orang yang berkata bahwa “orang Kristen tidak boleh menghakimi.” Saya harap, dengan pembahasan singkat Firman Tuhan ini, anda dapat menentukan, MENGHAKIMI ATAU TIDAK MENGHAKIMI?


Semoga kita mengalami pencerahan dalam memahami kebenaran Firman-Nya dengan begitu maka kekeristenan kita secara khusus dan gereja secara umum dapat menjadi sehat dan alkitabiah.

GBU


Dikutip dari GITS (Graphe International Theological Seminary)
Dan telah mengalami modifikasi seperlunya.

Apa Yang Kau Lihat Sayang?


Pada zaman dahulu hiduplah dua orang jenderal perang besar, Cyrus dan Cagular.

Cyrus adalah raja Persia yang terkenal, sedangkan Cagular adalah kepada suku yang terus menerus melakukan perlawanan terhadap serbuan pasukan Cyrus yang bertekat menguasai seluruh Persia.

Pasukan Cagular mampu merobek-robek kekuatan pasukan tentara Cyrus, sehingga membuat Cyrus berang karena ambisinya untuk menguasai perbatasan daerah Selatan selalu gagal. Akhirnya, Cyrus mengumpulkan seluruh kekuatan pasukannya, mengepung daerah kekuasaan Cagular, dan melalui pertempuran yang dahsyat berhasil merontokkan pasukan Cagular serta menawan Cagular dan seluruh keluarganya. Mereka lalu dibawa keibukota kerajaan Persia untuk diadili dan dijatuhi hukuman.

Pada hari pengadilan, Cagular dan istrinya dibawa ke sebuah ruangan pengadilan. Kepala suku itu berdiri menghadapi singgasana, tempat kaisar Cyrus duduk dengan perkasanya. Cyrus sangat terkesan dengan Cagular. Ia telah mrndengar banyak hal tentang kegigihan dan kehebatan Cagular.

"Apa yang akan kau lakukan bila aku menyelamatkan hidupmu?" tanya sang kaisar.

"Yang Mulia," jawab Cagular, "Bila yang mulia menyelamatkan hidup hamba, hamba akan pulang dan tunduk patuh mengabdi kepada Yang Mulia sepanjang umur hidup hamba."

"Apa yang akan kau lakukan bila aku menyelamatkan hidup istrimu?" tanya Cyrus lagi.

"Yang Mulia, bila Yang Mulia menyelamatkan hidup istri hamba, hamba bersedia mati untuk Yang Mulia." jawab Cagular.

Cyrus amat terkesan dengan jawaban Cagular. Lalu ia melepaskan Cagular beserta istrinya. Bahkan ia mengangkat Cagular menjadi gubernur yang memerintah di provinsi sebelah Selatan.

Dalam perjalanan pulang Cagular dengan penuh antusias bertanya pada istrinya, "Istriku tidakkah kau lihat pintu gerbang kerajaan tadi? Tidakkah kau lihat koridor ruang pengadilan tadi? Tidakkah kau lihat kursi singgasana tadi? Itu semuanya terbuat dari emas murni! Gila!"

Istri Cagular terkejut mendengar pertanyaan suaminya, tetapi ia mengatakan "Aku benar-benar tidak memperhatikan semua itu."

"Oh begitu!" seru Cagular terheran-heran. "Aneh, lalu apa yang kau lihat tadi?"

Istri Cagular menatap mata suaminya dalam-dalam. Lalu ia berkata, "Aku hanya melihat wajah seorang pria yang mengatakan bahwa ia bersedia mati demi hidupku."

Apakah engkau tahu demi apakah engkau mati?
Demi kekasihmu?
harta?
negara?
idealisme?
kebebasan?

Tentukanlah, demi apakah maka engkau bersedia untuk mati? Dan engkau pun akan menemukan demi apakah engkau hidup.

Hiduplah demi sesuatu yang mana engkau bersedia utnuk berkorban, bahkan mati pun engkau rela. Maka engkau akan hidup dengan penuh kehormatan.

Engkau akan menemukan bagaimana engkau bisa berbahagia.


Jika seseorang belum menemukan sesuatu yang akan membuatnya bersedia mati untuk itu, maka ia belum cocok untuk hidup (Martin Luther king Jr.)

Firman Tuhan berkata:
Phi 1:21
Karena bagiku hidup adalah Kristus dan mati adalah keuntungan.

Gal 2:20
namun aku hidup, tetapi bukan lagi aku sendiri yang hidup, melainkan Kristus yang hidup di dalam aku. Dan hidupku yang kuhidupi sekarang di dalam daging, adalah hidup oleh iman dalam Anak Allah yang telah mengasihi aku dan menyerahkan diri-Nya untuk aku.

Skandal-skandal Dalam Pantekosta-Karismatik




Skandal-Skandal Pantekosta

Oleh David Cloud
Diterjemahkan oleh Dr. Steven E. Liauw
Graphe International Theological Seminary (GITS)

Sejak mulainya, gerakan Pantekosta telah penuh dengan skandal, sebagaimana telah kami dokumentasikan dalam buku kami, setebal 317 halaman dengan ilustrasi, The Pentecostal-Charismatic Movements. Jika gerakan ini sungguh memiliki kepenuhan urapan dan kuasa Roh Kudus sebagaimana mereka klaim, kita tentunya tidak akan menyaksikan pertunjukan kedagingan yang sedemikian rupa, namun pada kenyataannya, skandal moral dan skandal-skandal lainnya telah terus menerus melanda gerakan ini. Berikut adalah contoh-contoh yang menonjol:

Pada tahun 1977, ORAL ROBERTS mengklaim bahwa Allah menampakkan diri padanya dan menginstruksikannya untuk membangun sebuah pusat medis yang disebut CITY OF FAITH. Pada tahun 1980, ia mengklaim bahwa ia berbicara “muka dengan muka” dengan Yesus yang tingginya 300 meter, yang memberitahu dia bahwa Dia akan menyelesaikan masalah-masalah finansial City of Faith. Tujuh tahun kemudian, Roberts mengatakan bahwa Allah menampakkan diri lagi kepadanya dan memberitahunya bahwa ia akan mati jika ia tidak mengumpulkan dana $8 juta dalam waktu 12 bulan. Ternyata penglihatan-penglihatan yang mengagetkan dan himbauan-himbauan yang tiada henti tidak dapat menyelamatkan City of Faith. Pada tahun 1989, Roberts menutup fasilitas tersebut untuk membayar hutang-hutang! Namun dunia Pantekosta secara umum tidak mencela Roberts sebagai seorang nabi palsu dan penipu. Ribuan orang terus berdatangan ke ORU (Oral Roberts University) dari gereja-gereja Pantekosta di seluruh Amerika, dan jutaan dolar terus mengalir ke pelayanan Roberts dari para pendukung yang polos.


Pada tahun 1989, JIM BAKKER, pemimpin PTL, sebuah program televisi Pantekosta yang sangat berpengaruh, masuk penjara karena menipu uang pendukungnya sejumlah $158 juta. Dia dibebaskan secara bersyarat pada tahun 1994 setelah menjalani 5 tahun dari vonis 45 tahun. Persidangannya membongkar gaya hidupnya yang mewah, termasuk enam rumah mewah miliknya dan bahkan rumah anjing yang diberi AC. Jaksa penuntut mendakwa Bakker telah menggunakan untuk kepentingannya sendiri, $3,7 juta uang yang telah diberikan kepada “pelayanannya.” Bakker juga berzinah dengan sekretaris gereja, Jessica Hahn, dan membayar lebih dari $250.000 untuk menutupi masalah itu. Istri Bakker, yang juga adalah mantan co-host klub PTL, Tammy Faye, menceraikan dia waktu dia berada di penjara, dan menikah lagi dengan Roe Messner, seorang teman lama keluarga, yang perusahaannya membantu mendirikan kompleks resor Heritage USA milik PTL. Hari ini, Tammy Faye memiliki pelayanan yang “tidak menghakimi” bagi para homoseksual. Dia muncul dalam parade-parade gay di seluruh negeri, termasuk suatu ketika di Washington D.C., saat ada kontes meniru Tammy Faye. Saat itu dia “dikelilingi oleh lelaki yang berdandan perempuan dengan make-up….” (Charisma News, November 2002). Pada bulan Januari 2000, Bakker memberitahu Larry King, “Setiap orang yang mati dalam Holocaust (penganiayaan Jerman terhadap Yahudi di Perang Dunia 2) sedang berada di surga.” Bakker mempertahankan doktrin sesat ini dalam sebuah surat kepada editor majalah Charisma bulan Juni tahun yang sama.

Satu tahun setelah skandal PTL menjadi berita utama di seluruh dunia, JIMMY SWAGGART, salah seorang pemimpin pengkhotbah Pantekosta di zaman modern ini, menciptakan skandalnya sendiri ketika dia tertangkap sedang bersama seorang pelacur. Ada waktu itu Swaggart memiliki jemaat 6000 orang di Baton Rouge, Louisiana, sebuah markas seluas 270 acre, sebuah Sekolah Alkitab, sebuah pelayanan televisi dengan pengaruh yang besar dan yang menjangkau banyak daerah di seluruh dunia (ditayangkan di 9700 stasiun dan jaringan), dan pemasukan untuk pelayanannya mencapai $142 juta setahun. Swaggart adalah sepupunya Jerry Lee Lewis dan kedua orang ini sungguh mahir menghantam piano, tetapi Jerry Lee mengejar karir dalam sebagai seorang musisirock and roll yang flamboyan sedangkan Jimmy mengejar karir sebagai penginjil yang flamboyan. Laporan dari sebuah crusade (KKR) Swaggart di Calgary, Alberta, menggambarkan tentang “volume musik gospel yang sudah seperti acid-rock” dan “pertunjukan yang bagus” di mana Swaggart “menghantam grand piano itu, sambil berkeringat dan bergaya seperti Elvis Presley” dan “mempengaruhi penonton seperti Frank Sinatra” (The Courier News, Elgin, Ill., 20 Mei 1991, hal. 5A). [Setelah kasus pelacur itu] Swaggart menolak untuk tidak naik mimbar selama setahun, sebagaimana ditetapkan oleh Sidang Jemaat Allah di Louisiana sebagai disiplin terhadap dirinya, jadi dia dikeluarkan tetapi dia tetap terus berkhotbah. Ia kehilangan tiga perempat penonton televisinya dan murid-murid sekolah Alkitabnya, dan juga sebagian besar jemaatnya; secara finansial dia ambruk. Tetapi skandal Jimmy Swaggart belum berakhir walaupun dia mengklaim bahwa dia telah bertanya kepada Allah, “Tuhan, apakah Engkau masih mau saya mengemban tugas ini?” Allah ceritanya menjawab dengan tegas, “Yaaaa! Kamu hari ini jauh lebih baik daripada sebelumnya” (“Swaggart Back in Pulpit with Tales of Nightmares and Revelation,” Religious News Service, 23 Mei 1988; dicetak ulang in Christian News, 3 Juni 1988, hal. 5). Dalam sebuah tayangan televisi pada bulan Mei 1988, Swaggart berani sekali menyombongkan diri: “Anda sedang menonton pengkhotbah yang bersih!” dan “Saya tidak berbohong!” (Don Matzat, “The Same Ol’ Jimmy,” Christian News, 16 Mei 1988). Mungkin hal ini karena Swaggart mencari konseling dari Oral Roberts dan Roberts katanya menyaksikan setan-setan berkuku panjang mencakar-cakar daging Swaggart, dan ia mengusir mereka (Huntsville Times, Huntsville, Alabama, AP report, 31 Maret 1988, dilaporkan dari Calvary Contender, 15 April 1988). Segampang itu. Pengusiran setan itu sepertinya tidak berhasil. Pada tahun 1991 Swaggart sekali lagi masuk masalah ketika polisi di Indio, California, menghentikan kendaraannya karena pelanggaran lalu lintas, dan menemukan bahwa wanita yang bersama dengan dia adalah seorang pelacur. Walaupun semua ini telah terjadi, Swaggart masih terus maju, walaupun pengikutnya tidak lagi banyak. Dalam program televisinya tanggal 12 Sept. 2004, dia berkata, “Saya belum pernah melihat seorang laki-laki pun yang saya ingin nikahi. Dan saya katakan sekarang dengan jelas dan terbuka; jika ada orang yang memandangi saya dengan cara seperti itu, saya akan membunuhnya dan saya akan bilang pada Tuhan bahwa dia sudah mati.”

Sampai dengan tahun 1980an, PETER POPOFF, seorang penginjil Pantekosta, memiliki pelayanan di 51 saluran televisi dan 40 saluran radio di banyak kota, dan pemasukan tahunan tujuh juta dolar. Ia juga mengadakan KKR penyembuhan di banyak kota, dan dalam acara-acara tersebut dia akan mempraktekkan “kata-kata pengetahuan” dengan cara menyebutkan nama, alamat, dan penyakit orang-orang asing yang hadir. Pada tahun 1986, tersiar berita bahwa “wahyu” luar biasa-nya Popoff sebenarnya diberikan padanya oleh istrinya setelah istrinya itu bercakap-cakap dengan orang-orang yang hadir. Dia [istrinya] mengirimkan informasi ini melalui sinyal radio dan Peter dapat mendengar suaranya melalui receiver kecil di telinganya. Sebuah tim skeptis menemukan penipuan ini dan merekam percakapan-percakapan pribadi tersebut dengan sebuah scanning receiver dan peralatan rekam (Los Angeles Times, 11 Mei 1986). Ketika ditanya mengenai hal ini oleh John Dart, seorang penulis rohani dari Los Angeles Times, Popoff menjawab bahwa istrinya hanya menyediakan 50% informasi dan sisanya dia dapatkan dari Tuhan! Popoff akhirnya terpaksa menyatakan bangkrut pada tahun 1987, tetapi pada tahun 1990 dia kembali lagi dengan sebuah buku baru berjudul Dreams, yang dia perkenalkan melalui sebuah iklan satu halaman penuh di majalah Charisma.

ROBERT TILTON, dipilih sebagai salah satu tokoh Pantekosta yang paling populer oleh para pembaca majalah Charisma pada tahun 1983. Dia muncul di halaman depan Charisma bulan Juli 1985, dan dia adalah pendiri dari Word of Faith Satellite Network, pembaca acara Success-N-Life, dan pendiri sekaligus gembala dari Word of Faith World Outreach Center di kota Farmers Branch, Texas. Ia mengajarkan doktrin “word of faith” (kata-kata iman)-nya Kenneth Hagin dan menjanjikan kemakmuran dan kesembuhan bagi mereka yang mendukung pelayanannya dan beriman. Ia menulis, “Kalian adalah…..makhluk jenis Allah” (Tilton, God’s Laws of Success, hal. 170-171). Pada tahun 1990 ia mengatakan: “Menjadi miskin adalah dosa, ketika Allah telah menjanjikan kemakmuran. Rumah baru? Mobil baru? Itu makanan ayam. Itu tidak ada apa-apanya dibandingkan dengan apa yang Allah ingin lakukan bagimu” (John MacArthur, Charismatic Chaos, hal. 285). Tahun 1991, ketika pelayanannya memiliki pemasukan $80 juta, kerajaan Tilton tergoncang ketika program TV ABC PrimeTime Live, mengekspos gaya hidupnya yang berlebihan dan cara-cara pengumpulan dananya yang abu-abu. Propertinya termasuk sebuah rumah ukuran 11.000 kaki persegi dekat Dallas, sebuah condominium di Florida, sebuah yacht, dan asset-asset lain senilai $90 juta. Tayangan itu melaporkan bahwa pelayanan Tilton membuang ribuan surat permohonan doa yang belum dibaca ke tong sampah, walaupun Tilton mengklaim mendoakan mereka. Ia bahkan mengklaim: “Saya begitu sering berbaring di atas surat-surat permohonan doa itu sehingga kimia-kimia di dalamnya masuk dalam darah saya, dan…..saya mengalami dua stroke kecil di otak saya” (Robert Tilton, Success-N-Life, 22 November 1991). Walaupun Tilton memprotes bahwa dia adalah korban kebohongan dan menuntut ABC atas tuduhan fitnah, kasus itu tidak diterima oleh pengadilan. Karena skandal tersebut, Tilton kehilangan banyak penonton program televisinya dan kebanyakan anggota jemaatnya, tetapi dia masih mengudara dan masih memberitakan injil kemakmuran dan masih mengemis untuk sumbangan dan masih menjanjikan berkat Allah bagi mereka yang memberi.

Pada tahun 1991, kaset-kaset [khotbah] seorang “nabi” dari Kansas City, BOB JONES, ditarik dari katalog produk Vineyard Ministries International, setelah dia mengakui “gagal secara moral” (Lee Grady, “Wimber Plots New Course for Vineyard,” Charisma, Feb. 1993, hal. 64). Jones menggunakan otoritas rohaninya dan “pengurapan kenabiannya” untuk menipu para wanita agar melepaskan baju mereka.

Pengkhotbah Pantekosta, JAMIE BUCKINGHAM (1933-92), adalah penulis dari 40 buku yang terjual 20 juta eksemplar, editor utama dari majalah Ministries Today, seorang kolumnis majalah Charisma, dan gembala dari Tabernacle Church dengan 2000 jemaat di Melbourne, Florida. Buckingham memulai pelayanannya sebagai seorang gembala sidang denominasi Southern Baptist, tetapi setelah “dibaptis roh” di sebuah pertemuan Full Gospel Businessmen’s Fellowship, dia menjadi seorang Pantekosta. “Baptisan roh”nya Buckingham membuat dia menjadi seorang ekumenis radikal yang berseru untuk persatuan antara Katolik, Protestan, Baptis, dan Pantekosta. Dalam sebuah artikel yang berjudul “Bridge Builders” (Charisma, Maret 1992, hal 90), ia mengatakan bahwa tidak ada panggilan yang lebih tinggi dari pada membangun jembatan ekumenis dan ia menyanjung David Duplessis karena telah membangun jembatan antara Pantekosta dengan Roma Katolik, dan juga rabbi Yahudi, Yechiel Eckstein, karena membangun jembatan antara Yahudi dan Kristen. Buckingham mengajarkan bahwa Allah telah menjanjikan kesembuhan melalui penebusan Kristus, dan bahwa ketika dia terdiagnosa kanker pada tahun 1990, banyak tokoh Pantekosta, termasuk Oral Roberts, menubuatkan kesembuhannya Buckingham mengatakan bahwa Allah secara pribadi memberitahu dia bahwa dia akan hidup sampai dengan “minimal usia 100 tahun dalam kondisi sehat dan pikiran yang jernih.” Majalah Charisma edisi April 1991, mengupas kesaksian ini dalam artikel “My Summer of Miracles.” Perhatikan kutipan berikut dari artikel tersebut:

“Suatu hari istri saya…..tiba-tiba berbicara dengan keras [dan] berkata, `Penyembuhanmu telah dibeli pada salib.’ ….. Ini yang saya temukan. ANDA MENDAPATKAN APA YANG ANDA KATAKAN. Jika anda mau merubah sesuatu, anda harus cukup mempercayainya hingga mau mengatakannya…..Jika anda bicara tentang kemiskinan, kamu akan mendapatkannya. Jika kamu katakan bahwa kamu sakit, kamu akan (dan tetap) sakit…..apapun juga yang dokter katakan, saya menolak untuk mengatakan “Kanker saya.” Karena bukan milik saya. Dia milik Iblis. Saya tidak punya kanker. Saya punya Yesus. Kanker sedang mencoba memiliki saya, tetapi FIRMAN ALLAH MENGATAKAN BAHWA SAYA DISEMBUHKAN MELALUI APA YANG YESUS LAKUKAN DI KALVARI……Saya memasukkan sebuah rekaman video ke mesin video saya dan berbaring di sofa……Rekaman itu adalah khotbahnya Oral Roberts…..Saya langsung bangkit dari sofa dan berseru, `SAYA SUDAH SEMBUH!’ Istri saya melompat dari kursinya dan berseru, `Haleluya!’ Dan 30 menit berikutnya, kami hanya berjalan sekeliling rumah sambil menyerukan syukur kepada Allah dan menyatakan penyembuhan saya” (Jamie Buckingham, “My Summer of Miracles,” Charisma, April 1991).

Sepuluh bulan setelah terbitnya artikel tersebut, pada 17 Februari 1992, Jamie Buckingham mati oleh kanker sekitar 40 tahun lebih cepat dari ulang tahun ke-100nya. Bukan saja Jamie Buckingham memimpin orang lain menjadi sesat dengan pengajaran palsunya, tapi dia juga menipu dirinya sendiri.

Gereja Cathedral di Chapel Hill dekat Atlanta, Georgia, yang didirikan oleh EARL PAULK, telah banyak didera oleh skandal moral dan pengajaran palsu yang radikal. Pada puncak kekuasaannya, Paulk sangatlah berpengaruh. Dia menulis banyak buku, memiliki pelayanan televisi yang besar, pendiri dari International Charismatic Bible Ministries, dan juga adalah seorang “nabi” di organisasi Christian International Charismatic Bible Ministries milik Bill Hamon. Paulk menggabungkan doktrin Word-Faith dengan theologi Rekonstruksionisme atau theologi Dominion dan mempromosikannya secara gencar di kalangan Pantekosta. Mengenai doktrin Word-Faith, Paulk menggemakan pengajaran Kenneth Hagin, Kenneth Copeland dan yang lainnya ketika menulis: “Sama seperti anjing memiliki anak-anak anjing kecil dan kucing memiliki anak-anak kucing kecil, maka Allah memiliki illah-illah kecil. Sebelum kita menyadari bahwa kita adalah allah, dan sebelum kita mulai berlaku seperti allah, kita tidak bisa menampakkan kerajaan Allah” (Paulk, Satan Unmasked, hal. 96, 97). Paulk menggabungkan theologi Kingdom Now Word-Faith (bahwa orang-orang Kristen adalah allah-allah kecil dengan otoritas Kristus di bumi) dengan doktrin dominion (kekuasaan) bahwa gereja-gereja akan bergabung untuk mengambil alih dunia dari Setan dan memerintah atas dunia hingga Kristus kembali. Dia mengajarkan hal ini dalam buku-buku seperti Satan Unmasked (1984), Held in Heavens Until (1985), dan Ultimate Kingdon (1986). Paulk menulis dalam bukunya The Wounded Body of Christ, “Kita tidak perlu bertanya-tanya apakah Ia [Yesus] akan kembali; Ia TIDAK BISA. Kristus hanya bisa kembali ketika umat Allah telah mencapai kesatuan di mana Roh dan Mempelai berkata, `Mari datang’” (hal. 73). Hingga tahun 1992, Gereja Chapel Hill Harvester telah memiliki 12.000 anggota dan adalah salah satu gereja termakmur di Amerika, tetapi pada tahun itu DON PAULK, yang mengambil alih sebagai gembala sidang utama dari saudaranya Earl, mengaku telah menjalin hubungan yang “tidak pantas” dengan seorang staf wanita. Ia mengundurkan diri tetapi segera dilantik kembali oleh dewan gereja. Berbagai tuduhan dilayangkan oleh sekelompok wanita tentang hubungan seks dengan Paulk bersaudara, dan pada tahun 2001 seorang anggota gereja wanita lainnya menuntut di pengadilan bahwa Paulk melecehkan dia secara seksual waktu dia masih kecil dan juga pada tahun-tahun remajanya, tetapi tuduhan-tuduhan itu disangkali dan bagaikan disapu hilang. Pada bulan Agustus 2005, anggota gereja yang sudah lama dan juga seorang solois, Mona Brewer dan suaminya Bobby, yang adalah pendukung besar finansial gereja, mengajukan tuntutan terhadap Earl Paulk, dan mengatakan bahwa dia dimanipulasi untuk menjadi kekasihnya selama 14 tahun. Brewer mengatakan bahwa para anggota jemaat dikondisikan untuk taat tanpa syarat kepada sang gembala, yang menyebut dirinya “Uskup Agung Paulk,” dan dia [Paulk] mengajarkannya [Brewer] bahwa mereka yang memiliki kerohanian tinggi dapat menjalin hubungan seksual dan itu bukanlah zinah. Dia menyebutnya “hubungan kerajaan.” Brewer mengatakan bahwa Paulk bahkan membuat dia melayani anggota keluarga Paulk yang lain dan juga pengkhotbah-pengkhotbah tamu Kharismatik. Kasus ini difiturkan dalam program Paula Zahn Now di CNN, tanggal 19 Jan. 2006, tetapi sampai dengan Maret 2006, program televisi Paulk masih disiarkan di Trinity Broadcasting Network.

Pada tahun 2000, CLARENCE MCCLENDON, gembala sidang Pentecostal Church of the Harvest International di Los Angeles, dan juga seorang “uskup” terkenal di International Communion of Charismatic Churches, menceraikan istrinya, dan beberapa minggu kemudian menikahi wanita lain. Istri pertamanya, yang menuduhnya telah menjadi ayah seorang anak di luar nikah, membawa tiga orang anak mereka dan pindah ke Hawaii, tetapi Clarence meneruskan segala sesuatu seolah-olah tidak terjadi apa-apa dan dia mendapatkan segala dukungan yang dia perlukan. Majalah Charisma mengobservasi bahwa “dalam hanya beberapa bulan, anggota-anggota jemaatnya yang baru sudah berdansa-dansa di lorong-lorong fasilitas gedung baru mereka, dan pengkhotbah muda yang berbakat ini telah kembali di sirkuit konferensi, tanpa ditanya-tanya…..McClendon sangat suka masuk televisi Kristen, dan dia sering berbagi mimbar dengan pemimpin-pemimpin top dalam gerakan kita” (Lee Grady, “Sin in the Camp,” Charisma, Feb. 2002).

Pada tahun 2002, ROBERTS LIARDON, gembala sidang dari Embassy Christian Center di Irvine, California dan juga seorang penulis Pantekosta yang berpengaruh, mengakui bahwa dia terlibat dalam “hubungan homoseksual” (Charisma News, 31 Jan. 2002), walaupun dia sudah kembali lagi ke pelayanan dalam hitungan minggu sejak pengakuannya.

Pada tanggal 12 September 2004, Los Angeles Times melaporkan bahwa PAUL CROUCH dari TRINITY BROADCASTING NETWORK, pada tahun 1998 membayar $425.000 kepada Enoch Lonnie Ford, seorang pegawai di TBN, agar tidak membuat publik tuduhan-tuduhannya bahwa mereka melakukan hubungan homoseksual. Setelah Ford mengancam akan menuntut, barulah Crouch membayar hampir setengah juta dolar untuk mendiamkan masalah ini. TBN juga membayar hutang ribuan dolar kepada Ford. Crouch menyangkali tuduhan-tuduhan ini dan mencoba untuk menghitamkan karakter para penuduhnya, yang memang tidak sulit untuk dilakukan. Ford adalah seseorang yang sudah pernah dihukum karena pelanggaran seks dan obat-obatan, tetapi sangat aneh bahwa Crouch mau saja membayar jumlah yang besar itu jika tuduhan-tuduhan orang tersebut tidak benar. Ford menuliskan kesaksiannya tentang masalah ini, tetapi disegel oleh pengadilan setelah Crouch menuntut agar masalah ini dihapuskan.

Pada Oktober 2004, PAUL CAIN, nabi Pantekosta yang paling menonjol, terekspos sebagai seorang homoseksual dan seorang pecandu alkohol oleh Rick Joyner, Mike Bickle, dan Jack Deere, yang mengatakan bahwa Cain menolak untuk didisiplinkan (“Paul Cain, “Latter Rain Prophet of Renown Is Now Discredited,” The Plumbline, Desember 2004). Pada akhirnya, Cain mengakui dosanya dan berkata, “Saya telah bergumul dalam dua hal, homoseksualitas dan alkoholisme, untuk jangka waktu yang panjang. Saya meminta maaf telah menyangkali hal-hal kebenaran ini, dan bukannya mengakui mereka dengan terus terang” (“A Letter of Confession,” Februari 2005, http://web.archive.org/web/20050225053035/http://www.paulcain.org/news.html).

Pada November 2006, TED HAGGARD mengundurkan diri dari posisi gembala sidang senior dari Gereja New-Life di Colorado Spring yang beranggotakan 14.000 orang, dan juga dari posisi pimpinan National Association of Evangelicals karena terbongkarnya tindakan-tindakan dia terhadap seorang pelacur homoseksual bernama Mike Jones. Walaupun Haggard awalnya menyangkali tuduhan ini, ia pada akhirnya mengakui `sisi gelap’nya.” Sebuah surat dari Haggard dibacakan di Gereja New Life pada tanggal 5 November, dan di situ gembala sidang dan pendiri jemaat itu mengakui bahwa dia “bersalah akan dosa immoralitas seksual” dan adalah “seorang penipu dan pembohong.” Ia mengatakan, “Ada bagian dalam hidup saya yang begitu menjijikkan dan gelap dan saya telah berperang melawannya sepanjang hidup dewasa saya.” Haggard adalah seorang Kharismatik, seorang Injili, dan seorang ekumenis radikal. Pada Oktober 2005, Haggard mengatakan, “New Life tidak mencoba untuk menobatkan Katolik” dan “gereja ini tidak akan menghalangi anggotanya untuk menjadi Katolik atau untuk ikut misa Katolik” (Berean Call, Jan. 2006). Pada bulan Januari 2009, Brady Boyd, yang menggantikan Haggard sebagai gembala sidang senior di Gereja New Life, mengungkapkan bahwa Haggard juga terlibat dalam hubungan homoseksual dengan seorang anggota jemaat itu, dan “berlangsung untuk jangka waktu yang lama” (“Disgraced Pastor Faces More Gay Sex Allegations,” AP, 24 Jan. 2009).

Tahun 2007, tuntutan pengadilan terhadap Oral Roberts, mengenai pemecatan yang tidak benar, diajukan oleh beberapa mantan dosen [di Oral Roberts University], yang mengklaim bahwa anak sang pendiri, yaitu RICHARD ROBERTS, dan istrinya LINDSAY menyalahgunakan dana sekolah dan terlibat penyalahgunaan lainnya. Menurut tuntutan tersebut, mereka menghabiskan ratusan ribu dolar untuk membiayai gaya hidup mereka yang mewah, termasuk untuk sebuah kandang kuda untuk anak-anak putri mereka, sebuah perjalanan senilai $29.400 ke Orlando dan kepulauan Bahama naik pesawat jet milik universitas untuk seorang putri mereka beserta teman-temannya, dan juga belanja $39.000 di sebuah toko pakaian untuk Lindsay (“Healing ORU,” Christianity Today, September 2008). Tuntutan tersebut menyatakan bahwa rumahnya Roberts telah diremodel sebanyak 11 kali dalam 14 tahun terakhir, bahwa Lindsay sering melewatkan malam hari di rumah tamu ORU (Oral Roberts University) dengan seorang laki-laki 16 tahun, dan bahwa dia sering mendapat tagihan telpon lebih dari $800 per bulan, dengan “ratusan pesan teks yang dikirim antara jam 1 pagi hingga jam 3 pagi, kepada lelaki-lelaki bawah umur yang telah diberikan fasilitas telepon dengan pembiayaan universitas” (“Oral Roberts University Faces the Blue Screen of Death,” http://shakespearessister.blogspot.com/2007/10/oral-roberts-university-faces-blue.html). Para mantan dosen tersebut dipecat karena mencoba untuk mengekspos “kegagalan-kegagalan moral dari pimpinan dan juga kejanggalan-kejanggalan finansial.” Pada tanggal 13 November 2007, dewan dosen ORU mengeluarkan mosi tidak percaya terhadap Richard, dan dia mengundurkan diri dari posisi Presiden pada tanggal 23 November 2007. Lindsay adalah istri keduanya. Dia bercerai dengan Patti, istri pertamanya pada tahun 1979.

Pada Agustus 2007, televangelis (pengkhotbah TV) JUANITA BYNUM, menuduh suaminya, THOMAS WEEKS III, gembala dari Gereja Global Destiny di Atlanta, telah mendorong, memukuli, mencekik, dan menginjakkan dia ke tanah di halaman parkir sebuah hotel. Pasangan tersebut akhirnya bercerai (ini adalah pernikahan kedua bagi keduanya), dan pada November 2008, seorang deputi sherif mengantarkan kepada Weeks sebuah surat perintah pengusiran dari tanah gereja karena biaya sewa yang belum dibayar telah membengkak menjadi setengah juta dolar (“Prosperity Gospel on Skid Row,” Christianity Today, 15 Jan. 2009).

Pada tanggal 23 Agustus 2007, RANDY dan PAULA WHITE, keduanya gembala sidang dari WITHOUT WALLS INTERNATIONAL, sebuah gereja raksasa kharismatik dengan basis di Tampa, Florida, mengumumkan bahwa mereka akan bercerai setelah 17 tahun pernikahan. Randy mengatakan bahwa dia akan bertanggung jawab atas perpisahan ini, tetapi pasangan tersebut pada akhirnya mempersalahkan bahwa hidup mereka bergerak ke dua arah yang berbeda (“Interruption during Megapastors’ Divorce Announcement,” Tampa Tribune, 23 Agus. 2007). Ini bukanlah alasan yang Alkitabiah untuk cerai. Kristus hanya memberikan satu alasan yang sah, yaitu adanya perzinahan, namun kedua orang ini mengatakan “perpisahan ini tidak melibatkan pihak ketiga.” Jika mereka berdua bergerak ke arah yang berbeda, maka itu adalah dosa bagi mereka berdua. Allah menyatakan bahwa istri adalah penolong dari suami dan bahwa dia harusnya menjadi pengurus rumah tangga (1 Pet. 3:7). Randy telah menghabiskan berbulan-bulan pulang pergi ke Malibu, California, di mana dia memiliki rumah di tepi pantai. Paula, seorang pengkhotbah dan motivational speaker, membuat banyak perjalanan sebagai pembicara ke San Antonio, di mana dia baru-baru ini membeli sebuah rumah dan adalah “gembala pembimbing” dari Family Praise Center. Dia juga sering melakukan perjalanan ke New York City, di mana dia memiliki sebuah condominium di Trump Tower dan memimpin kebaktian bulanan di New Life by Design Empowerment Center. Ini adalah ketidaktaatan yang nyata terhadap Firman Allah, yang melarang dia untuk menjadi seorang pengkhotbah atau gembala (1 Tim. 2:12). Dan ini bukanlah perceraian pertama bagi kedua pengkhotbah kharismatik ini. Mereka memiliki empat orang anak dari pernikahan mereka masing-masing sebelumnya. Dalam realitanya, mereka sedang berdosa melawan Firman Allah sambil berpura-pura menjalani “masa percobaan” dan menjadikan diri korban dari situasi, dan sungguh menyedihkan, hal ini sangat biasa dalam kalangan kharismatik hari ini. Ketika Paula muncul dalam acaranya Carman di Trinity Broadcasting Network pada tanggal 12 dan 13 September 2007, dia disambut dengan tepuk tangan yang meriah. Dia memberitahu orang ramai yang menonton, “Perkembangan-perkembangan yang terbesar yang dialami oleh para lelaki maupun wanita milik Allah…..adalah yang terjadi dalam kondisi sulit, yang sedang menghadapi lawan…..Anda bisa memantapkan diri dan menaruh tangan di alat bajak dan berkata, `Oke, Tuhan, saya tidak mengerti hal ini; saya bahkan tidak suka hal ini. Tetapi apakah yang mau Engkau katakan padaku? Saya tidak akan bergeser.’” Yusuf dan Ayub bisa saja mengatakan hal demikian dan dengan sederhana percaya pada Allah dalam situasi sulit yang tidak pantas untuk mereka, tetapi ketika anda menderita karena dosa dan pemberontakanmu sendiri terhadap Firman Tuhan, maka itu cerita lain lagi! “Sebab dapatkah disebut pujian, jika kamu menderita pukulan karena kamu berbuat dosa? Tetapi jika kamu berbuat baik dan karena itu kamu harus menderita, maka itu adalah kasih karunia pada Allah” (1 Pet. 2:20). Sebuah artikel di Tampa Tribune, bulan Mei 2007, mengandung pernyataan oleh mantan staf Without Walls yang bersaksi bahwa kini pasangan White telah menggeser fokus mereka kepada uang dan popularitas. Mereka mengkhotbahkan pesan kemakmuran kharismatik dan hidup secara mewah. Rumah mereka di Tampa ditaksir senilai $2,22 juta dan condominium di New Yord senilai $3,5 juta. Pada bulan November 2008, Evangelical Christian Credit Union memulai prosedur penutupan, menuntut pembayaran $12 juta hutang atas properti-properti gereja.

Dalam bulan Agustus 2008, “Pencurahan di Lakeland” yang berlangsung empat bulan dan dipimpin oleh TODD BENTLEY berakhir dengan skandal. Ada yang menubuatkan bahwa kebaktian-kebaktian penyembuhan di Lakeland, Florida, tersebut adalah awal dari kebangkitan rohani secara nasional dan bahwa ada kota-kota yang seluruhnya akan “berhenti.” Faktanya, adalah Pencurahan Lakeland yang berhenti setelah Bentley mengumumkan dia sedang berpisah dengan istrinya (“Todd Bentley, Wife Separating,” Charisme, 12 Agus. 2008). Satu minggu kemudian, diumumkan lebih lanjut bahwa Bentley mundur dari posisinya sebagai pemimpin Fresh Fire Ministries, setelah organisasi tersebut mengungkapkan bahwa ia terlibat dalam “hubungan tidak sehat” dengan seorang staf wanita (“Bentley Stepping Down,” OneNewsNow, 19 Agus. 2008). Kebaktian-kebaktian Lakeland tersebut mulai tanggal 2 April 2008, di Gereja Ignite, dan terus berlangsung setiap malam di berbagai tempat untuk lebih dari tiga bulan, dengan Bentley terus menerus berpraktek dengan cara memukul dahi orang, menjorokkan mereka, melemparkan Roh Kudus, berteriak “Blah, blah, blah, blah,” sambil berseru “Ayo, datang terima lagi,” dan berjalan keliling seperti orang mabuk. Ia pernah menendang seorang wanita tua di muka, memukulkan kaki seorang wanita pincang ke mimbar, mendengkuli seseorang lain di perut, dan memukul seorang lelaki sedemikian kuat, sehingga giginya copot. Teman, Allah telah memberikan instruksi yang jelas dalam FirmanNya tentang penyembuhan, dan Yakobus pasal 5 tidak menggambarkan suatu “kebaktian penyembuhan” yang gila. Kita percaya ada penyembuhan ilahi hari ini, tetapi kita tidak percaya bahwa kuasa itu diberikan kepada individu. Kita juga tidak percaya akan para tukang mujizat Pantekosta.

Juga pada Agustus 2008, MICHAEL GUGLIELMUCCI dari Sidang Jemaat Allah di Australia, mengakui bahwa selama ini dia telah berbohong mengenai dirinya menderita kanker stadium lanjut. Selama dua tahun terakhir, Guglielmucci, seorang worship leader populer dan mantan gembala sidang, mengklaim menderita kanker stadium akhir. Ia bahkan merekam sebuah lagu berjudul “The Healer” yang menjadi hit besar dan masuk dalam album Hillsong yang terbaru. Selama dua tahun, dia bahkan menipu istrinya dan orang tuanya dan teman-teman terdekatnya sehingga semua berpikir bahwa ia menderita kanker. Ia mengirimi surat kepada istrinya dari dokter-dokter palsu, mencukur rambutnya, berjalan dengan tongkat, dan ke mana-mana membawa tabung oksigen. Dalam salah satu penampilan dia di gereja yang mendapatkan sepertiga hit di You Tube, ia bernyanyi dengan selang oksigen di hidungnya! Dia mengklaim bahwa Allah memberikan kepadanya lagu tersebut setelah dia tahu bahwa dia menderita “sejenis kanker yang agresif.” Guglielmucci kini mengklaim bahwa dia telah memalsukan kanker tersebut untuk menutupi kecanduannya sejak lama akan pornografi. Dia adalah mantan gembala dari salah satu gereja pemuda terbesar di Australia, yang disebut Planetshakers. Baru-baru ini dia adalah worship leader di Edge Church International, sebuah gereja Sidang Jemaat Allah yang digembalakan oleh ayahnya, Danny. Hillsong adalah pelayanan dari Gereja Hillsong di Sydney, gereja terbesar di Australia dan sangat menonjol dalam bidang contemporary worship. Brian Houston, yang menggembalakan gereja itu dengan istrinya, adalah pemimpin AOG di Australia (yang kini dinamakan ulang menjadi Australian Christian Churches).

February 3, 2010

Billy Graham Mengatakan Keselamatan Ada Di Semua Agama


BILLY GRAHAM SAYS PEOPLE IN OTHER RELIGIONS CAN BE SAVED.

In an interview with McCall’s magazine, January 1978, entitled “I Can’t Play God Any More,” Graham said: “I used to believe that pagans in far-off countries were lost—were going to hell—if they did not have the Gospel of Jesus Christ preached to them. I no longer believe that. … I believe that there are other ways of recognizing the existence of God—through nature, for instance—and plenty of other opportunities, therefore, of saying ‘yes’ to God.”

Though Graham later tried to stem the controversy brought about by his comments, he continued to allow for the possibility that the unsaved in other religions might not go to hell if they respond to natural light.

In 1985, Graham affirmed his belief that those outside of Christ might be saved. Los Angeles reporter David Colker asked Graham: “What about people of other faiths who live good lives but don’t profess a belief in Christ?” Graham replied, “I’m going to leave that to the Lord. He’ll decide that” (Los Angeles Herald Examiner, July 22, 1985). While this answer might appear reasonable to those who do not know the Bible, in reality it is a great compromise of the truth. God has already decided what will happen to those who die outside of faith in Jesus Christ. The book of Ephesians describes the condition of such as “children of wrath” (Eph. 2:3) and “having no hope, and without God in the world” (Eph. 2:12). That is why Christ must be preached. Men without a saving knowledge of Christ are condemned already (John 3:18). There is no mystery or question about this matter, because the Bible has plainly spoken.

In 1993, Graham repeated this philosophy in an interview with David Frost. “And I think there is that hunger for God and people are living as best they know how according to the light that they have. Well, I think they’re in a separate category than people like Hitler and people who have just defied God, and shaken their fists at God. … I would say that God, being a God of mercy, we have to rest it right there, and say that God is a God of mercy and love, and how it happens, we don’t know” (The Charlotte Observer, Feb. 16, 1993).

In his interview with Robert Schuller in May 1997, Graham again said that he believes people in other religions can be saved without consciously believing in Jesus Christ.

SCHULLER: Tell me, what do you think is the future of Christianity?

GRAHAM: Well, Christianity and being a true believer--you know, I think there's the Body of Christ. This comes from all the Christian groups around the world, outside the Christian groups. I think everybody that loves Christ, or knows Christ, whether they're conscious of it or not, they're members of the Body of Christ. And I don't think that we're going to see a great sweeping revival, that will turn the whole world to Christ at any time. I think James answered that, the Apostle James in the first council in Jerusalem, when he said that God's purpose for this age is to call out a people for His name. And that's what God is doing today, He's calling people out of the world for His name, WHETHER THEY COME FROM THE MUSLIM WORLD, OR THE BUDDHIST WORLD, OR THE CHRISTIAN WORLD OR THE NON-BELIEVING WORLD, THEY ARE MEMBERS OF THE BODY OF CHRIST BECAUSE THEY'VE BEEN CALLED BY GOD. THEY MAY NOT EVEN KNOW THE NAME OF JESUS but they know in their hearts that they need something that they don't have, and they turn to the only light that they have, and I think that they are saved, and that they're going to be with us in heaven.

SCHULLER: What, what I hear you saying that it's possible for Jesus Christ to come into human hearts and soul and life, even if they've been born in darkness and have never had exposure to the Bible. Is that a correct interpretation of what you're saying?

GRAHAM: Yes, it is, because I believe that. I've met people in various parts of the world in tribal situations, that THEY HAVE NEVER SEEN A BIBLE OR HEARD ABOUT A BIBLE, AND NEVER HEARD OF JESUS, BUT THEY'VE BELIEVED IN THEIR HEARTS THAT THERE WAS A GOD, and they've tried to live a life that was quite apart from the surrounding community in which they lived.

SCHULLER: [trips over his tongue for a moment, his face beaming, then says] I I'm so thrilled to hear you say this. There's a wideness in God's mercy.

GRAHAM: There is. There definitely is (Television interview of Billy Graham by Robert Schuller, broadcast in southern California on Saturday, May 31, 1997).
affiliate program

GET INCOME FROM YOUR WEBPAGE

Turn your valuable web site visitors into revenue. Work online and join our free money making affiliate program. We offer the most pay-per-click rate to help maximize your cash stream.

Join our revenue making program absolutely free and 100% risk free.

Sign Up...

Income while you sleep

REVENUE WHILE YOU SLEEP

Earn $100... $200... $500...

Turn your blog traffic into cash!
You get money for every visitor that clicks on our banner. Our wish is to enable you to make as much as possible from your advertising space. We pay monthly, either by check, or using PayPal.

FREE INVESTMENT PROGRAM

We created this money making system specially for NO SETUP FEE methods, to make hundreds, if not millions of dollars, without spending something.

Start collecting steady partner revenue

Our make money program really can give you money on the same day. Begin collecting steady partner commissions with almost no effort at all. This is a profitable revenue opportunity, the chance for you to build a solid, reliable, long-time profitable business.

Clickingformula : Welcome To Clickingformula! Log In

iNeedSell.com: Free online ads. Post your Ad here.
Increase search engine rank

Increase your web-site search engine rank

Showing up on search engines is one of the most important strategy to increase website traffic and show your product or service to customers that might be interested in what you are offering.
Most of the major search engines utilize a software to determine your website ranks.
They know the number of websites are linking to your web-site; more referrers and hits higher rank for your website.
Get Better Rank...

Promote to over 10 million individuals

Advertise to over 10 million users across the globe.

We promote your business in worldwide network of partners webpages, each with own narrow auditory.
Our company gives you effective promotion strategies that helps your company profitable on the Internet.
We will give you real and visible results and take your website to the next level.
Promote to Over 10 Million customers Now...

Get More Shoppers

Get More Shoppers, Get More Sales!!!

With no day-to-day current of visitors you cannot have stable everyday revenue.
It's not possible to get sales if no one comes to your website. You need visitors to see your web-site, every day, 24 hours!
Our company helps more than 30,000 clients get more visitors online.
You will get more income by receiving hundreds of real targeted visitors to see your web-site.
More Shoppers...

I'm using webcamera software. I can webcast Internet video to view my site from everywhere.

Web camera software senses activity, triggers alarm, captures images, records video, and sends captured images by e-mail With my new web camera software, I can run a streaming webcast of my home viewable from the Internet. This opens up a league of opportunities, the surface of which has not even been scratched in today's world. I can use this broadcast for surveillance purposes, allowing me to watch what's going on in my home at any moment from a remote watching pc.
As long as I have the camera running and a remote workstation with Online access, I can watch the apartment. With the software and the webcam, I can change the settings to capture picture, identify motion (if I don't want to keep the camera running at all times), or use a mixture of a live feed and recorded video to implement a security system that takes full benefit of recent technology.
With a capture card, I can easily transmit related video and screenshots to use on any workstation.
With sensitive data on my pc and precious stuff in my site, it only makes sense to have a protection setup that I can monitor whenever I feel that my privacy is being compromised. If I owned a small firm or lived with roommates, I couldn't imagine living without it.

Webcam software senses movement, sounds siren, captures images, records video, and sends captured images by email

Webcam software detects motion, triggers siren, captures images, records video, and sends captured images by emailWebcams are good for more than just making internet communications more sensible. They can also be an extremely practical device for use in residence or corporation security. Application is now available that can sense activity and use it as a trigger for various procedures.
The way that it works is to analyze the image sent by a webcam that is either connected through USB or through a video capture device for motion. While it picks up that motion, it can afterward take any number of events, including triggering an alarm.
An other popular software, though, is to either send live images of what is happening in the scene that is covered by the camera or to even broadcast via live broadcasting accurately what is happening with both audio and image. If installed covertly, this application could even be used for covert surveillance.
Given the large number of systems that either have a webcam attached or can support one, this is an perfect way to inexpensively and easily defend the area across that computer from intrusion or robbery.

Modern professional surveillance application works with any webcam, Internet cameras, and major capture cards.

Webcam software identifies movement, triggers alarm, captures snapshots, records video, and sends captured images by e-mail Security application has become so difficult that the regular consumer who has been busy minding his store instead of pouring over electronics and online technology articles can be easily overwhelmed when it comes time to setup or update his surveillance system.
Fortunately, there is new professional security software that simplifies much of the decision making. You don't necessarily have to get rid of a working analog closed circuit TV system in order to modernize to a streaming video that can be watched from any ip connected station or 3G phone. Video capture cards can digitally convert the images for webcast. Until yesterday, there had been no real attempts to standardize the new Internet cameras; every make and manufacturer functioned a tiny differently. And when you put webcams into the mix, finding one software to rule them all was heavy.
Professional surveillance application is now accessible that will work for any camera or Internet camera and for most capture cards as well. You can supervise whatever your movement detectors are picking up at your house or company while you can be half a world away. The application itself may not be simple, but it can get life simpler for you.

  © Blogger templates Sunset by Ourblogtemplates.com 2008

Back to TOP