Jesus Comes From Heaven
April 25, 2010
Memahami Tri Tunggal Dengan Bijak
”Hai Ahli Kitab... Janganlah kamu mengatakan ’Tuhan itu tiga’... Maha Suci Allah dari mempunyai anak“ (Qs 4:171)
”Kalian orang Kristen kok menyembah tiga Tuhan. Tidakkah itu mengada-ada, lalu menyebutkan sebagai Tuhan Tritunggal? Padahal itu tidak pernah ada tertulis di Bible kalian. Bukankah itu penyesatan diri sendiri, dan bahkan memalsukan Tuhan?”
Demikian teguran yang umum dilontarkan oleh teman muslim terhadap Anda. Maksudnya mungkin baik, tetapi Anda merasa terganggu bahkan mungkin tersinggung, bukan karena kepercayaan Anda dirusuhi, melainkan justru karena kepercayaan Anda itu lain dari pada apa yang ditimpakan kepada Anda! Sungguh Anda tidak merasa menyembah Tuhan seperti yang dituduhkan. Maka Anda ingin cepat-cepat membalas, ”Anda ngawur! Kami tidak menyembah 3 Tuhan. Kalianlah yang mengada-ada. Sebab kami hanya mempunyai Tuhan yang esa, yaitu Dia satu-satunya yang menciptakan bumi dan alam semesta.”
Apa yang terjadi selanjutnya bisa ditebak: tudingan yang semrawut, debatan yang simpang- siur, dan tidak ada kesimpulan. Karena pihak yang satu mematoki mati angka ”tiga” bagi Tuhannya orang lain sejak abad ke-7, sementara pihak lain ini mendeklarasikan ketuhanannya yang ”satu” sejak abad manapun! Yang mematoki 3 merasa bahwa ”tiga itu tak dapat jadi satu, dan satu itu bukan tiga”...
Buanglah cara yang melelahkan dan sia-sia ini. Anda tidak akan sampai kemana-mana. Anda bersharing, bukan mempertentangkan atau membenturkan diri Anda kepada dirinya. Anda justru perlu heran darimana mereka meyakini bahwa Anda menyembah 3 Tuhan? Dan biasanya (pada awalnya) mereka akan menunjuk kepada Injil Anda sendiri. Kembali Anda tak perlu buru-buru meladeni tudingan ini. Sebab pada tahap ini dia belum dapat beranjak sedikitpun dari notion pengharaman Injil. Jadi untuk apa Anda terlalu dini merujukkan sesuatu yang ditolaknya mentah-mentah? Lebih baik Anda mengajaknya untuk mengklarifikasikan materi tudingannya berdasarkan narasumber yang paling dipercayainya sendiri, yaitu AlQurannya. Sudut pandang Alkitab baru bermanfaat diperkenalkan bilamana pihak-pihak yang berdialog mulai merasa siap menerima informasi sebagai informasi, bukan sebagai konfrontasi. Tanyakan sudut pandang mereka. “Jadi menurut Anda, apa yang dikatakan Quran tentang kesesatan Tritunggal itu?”
Bersama Anda, iapun memasuki rujukan Quran, ”sesungguhnya kafirlah orang-orang yang berkata bahwa: Allah salah satu dari yang tiga, padahal sekali-kali tidak ada Tuhan selain dari Tuhan yang Esa...” (Qs 5:73)
“Dia tidak beristri dan tidak beranak” (Qs 72:3)
“Bagaimana Dia mempunyai anak padahal Dia tidak mempunyai istri” (Qs 6:101)
“Maha Suci Allah dari mempunyai anak” (4:17)
”Hai Isa putra Maryam, adakah kamu mengatakan kepada manusia: Jadikan aku dan ibuku dua orang Tuhan selain Allah”. (Qs 5:116)
Orang Nasrani berkata: ”Al-Masih itu putra Allah... Dilaknati Allahlah mereka.” (Qs 9:30)
”Al Masih putera Maryam itu hanyalah seorang rasul... dan ibunya seorang yang sangat benar keduanya memakan makanan.” (Qs 5:75).
Allah tidak mempunyai anak dan tiada Tuhan bersamaNya, kalau sekiranya demikian niscaya tiap-tiap tuhan membawa makhluk yang diciptakannya dan sebagian dari tuhan-tuhan itu akan mengalahkan sebagian yang lain...” (Qs 23:9).
Dari sederetan ayat ini, terlihat dengan sendirinya titik pusat tuduhannya bahwa kaum Kristiani itu telah bersyirik dengan mempersekutukan Allah dan mentuhankan Allah (sebagai Bapa), Maryam (sebagai Ibu), dan Isa (sebagai putra Maryam), yang ketiga-tiganya disebut Tuhan.
Mereka mengharamkan 3 Tuhan, tetapi Anda datang dengan istilah yang lebih diharamkannya lagi, yaitu ”Tuhan Tritunggal.” Mana ada nama semacam itu dalam Bible? Sudah mensyirikkan 3 Tuhan, lalu ketiganya disatukan? Mana dapat disatukan? Sebab, ada peringatan Quran, ”kalau sekiranya demikian, niscaya tiap-tiap tuhan membawa makhluk yang diciptakannya dan akan saling mengalahkan” Tuhan Tritunggal jadi-jadian ini pasti sangat ditolak oleh Muslim.
Namun sekarang, adakah Tritunggal semacam itu yang dipercayai oleh Anda orang Kristiani? Tidak bukan? Kinilah saatnya Anda melontarkan kepada mereka dengan pernyataan kunci bahwa:
”Tritunggal yang ditolak oleh Alquran Anda adalah pula Tritunggal yang sama ditolak oleh kami orang-orang Kristiani.”
Mereka tentu tertegun sesaat—antara salah dengar dan tidak percaya—lalu menginginkan penjelasan Anda yang sejujurnya tentang Tri-tunggal versi Kristiani.
Penjelasan Tentang TRITUNGGAL
Perhatikan bahwa jenis Tritunggal yang disyirikkan Quran ternyata berkonsepkan tuhan-tuhan yang saling eksklusif. Lihat betapa masing-masing tuhan yang digambarkan itu saling mengklaim dan memperebutkan makhluknya dan wilayahnya (Qs 23:91). Lihat pula betapa cakupan Tuhannya juga terbatas pada yang finite-fisikal saja, dimana Qs 6:101 menggambarkan konsep ”anak” yang harus dihasilkan dari hubungan dengan istri. (relasi biologis). Dan lihat betapa AlMasih dan ibunya hanyalah makhluk—bukan ilahi—sebab keduanya memakan makanan (Qs 5:75). Dimanapun Quran tak pernah mengimplikasikan ”Anak” sebagai konsep rohani!
Tritunggal yang berlandaskan konsep duniawi ini—eksklusif dan fisikal—telah menghasilkan tiga Tuhan yang dipersekutukan (dalam substansi tri-theist, bukan mono-theist), yang dipastikan benar akan saling cakar-cakaran dan mengalahkan, dengan rumusan matematika dibenaknya Muslim:
1 Tuhan (1) + 1 Tuhan (2) + 1 Tuhan (3) = 3 Tuhan
Inilah ”Tritunggal” yang ditolak Islam!
Tetapi ini pula ”tritunggal” yang ditolak Kristiani!
Tritunggal Kristiani adalah substansi dan relasi 3 pribadi Ilahi yang amat berbeda konsepnya. Tuhan Tritunggal adalah entitas yang total saling inklusif dan infinite-spiritual, tidak terlukiskan dan tidak ada yang menyamai. Tak ada relasi biologis Tuhan Pencipta dengan siapapun dari ciptaannya.
Sebagai ilustrasi perbandingan dengan meminjam model matematika di atas, dimana sedikitnya tercermin unsur inklusif dan infinite, maka rumusan ketritunggalan yang dimaksud lebih berupa:
1 T ~ x 1 T ~ x 1 T ~ = 1 T ~
(notasi ~ = infinite/tak terhingga).
Yaitu suatu persenyawaaan ketigaan ilahi yang tak terbatas, dalam kesatuan Tuhan! Dalam ungkapan ringkas, kita mengistilahkannya sebagai ”satu Apa dalam tiga Siapa dan tiga Siapa dalam satu Apa.” Yang mana jelas tidak ada kaitannya dengan 3 oknum yang saling cakar-cakaran dan mengalahkan!
Lebih jauh lagi, ”3 Siapa” disini adalah Bapa—Anak/Firman (Yesus)—Roh Kudus, sama sekali bukanlah Allah & Maryam & AlMasih (Anak) seperti yang diimplikasikan oleh Quran dalam kaitan fisik biologis. Entah salahnya dimana (!) namun ternyata Roh Kudus ini tidak pernah muncul dalam Quran sebagai oknum yang turut ditegur dalam ”3 Tuhan.”
Akibatnya, Tritunggal yang ditolak Quran (karena beda subtansi dan relasi), kini malah ditolak lebih jauh lagi oleh kaum Kristiani karena juga mencakup perbedaan oknumnya dengan Alkitab!
”Kalian orang Kristen kok menyembah tiga Tuhan. Tidakkah itu mengada-ada, lalu menyebutkan sebagai Tuhan Tritunggal? Padahal itu tidak pernah ada tertulis di Bible kalian. Bukankah itu penyesatan diri sendiri, dan bahkan memalsukan Tuhan?”
Demikian teguran yang umum dilontarkan oleh teman muslim terhadap Anda. Maksudnya mungkin baik, tetapi Anda merasa terganggu bahkan mungkin tersinggung, bukan karena kepercayaan Anda dirusuhi, melainkan justru karena kepercayaan Anda itu lain dari pada apa yang ditimpakan kepada Anda! Sungguh Anda tidak merasa menyembah Tuhan seperti yang dituduhkan. Maka Anda ingin cepat-cepat membalas, ”Anda ngawur! Kami tidak menyembah 3 Tuhan. Kalianlah yang mengada-ada. Sebab kami hanya mempunyai Tuhan yang esa, yaitu Dia satu-satunya yang menciptakan bumi dan alam semesta.”
Apa yang terjadi selanjutnya bisa ditebak: tudingan yang semrawut, debatan yang simpang- siur, dan tidak ada kesimpulan. Karena pihak yang satu mematoki mati angka ”tiga” bagi Tuhannya orang lain sejak abad ke-7, sementara pihak lain ini mendeklarasikan ketuhanannya yang ”satu” sejak abad manapun! Yang mematoki 3 merasa bahwa ”tiga itu tak dapat jadi satu, dan satu itu bukan tiga”...
Buanglah cara yang melelahkan dan sia-sia ini. Anda tidak akan sampai kemana-mana. Anda bersharing, bukan mempertentangkan atau membenturkan diri Anda kepada dirinya. Anda justru perlu heran darimana mereka meyakini bahwa Anda menyembah 3 Tuhan? Dan biasanya (pada awalnya) mereka akan menunjuk kepada Injil Anda sendiri. Kembali Anda tak perlu buru-buru meladeni tudingan ini. Sebab pada tahap ini dia belum dapat beranjak sedikitpun dari notion pengharaman Injil. Jadi untuk apa Anda terlalu dini merujukkan sesuatu yang ditolaknya mentah-mentah? Lebih baik Anda mengajaknya untuk mengklarifikasikan materi tudingannya berdasarkan narasumber yang paling dipercayainya sendiri, yaitu AlQurannya. Sudut pandang Alkitab baru bermanfaat diperkenalkan bilamana pihak-pihak yang berdialog mulai merasa siap menerima informasi sebagai informasi, bukan sebagai konfrontasi. Tanyakan sudut pandang mereka. “Jadi menurut Anda, apa yang dikatakan Quran tentang kesesatan Tritunggal itu?”
Bersama Anda, iapun memasuki rujukan Quran, ”sesungguhnya kafirlah orang-orang yang berkata bahwa: Allah salah satu dari yang tiga, padahal sekali-kali tidak ada Tuhan selain dari Tuhan yang Esa...” (Qs 5:73)
“Dia tidak beristri dan tidak beranak” (Qs 72:3)
“Bagaimana Dia mempunyai anak padahal Dia tidak mempunyai istri” (Qs 6:101)
“Maha Suci Allah dari mempunyai anak” (4:17)
”Hai Isa putra Maryam, adakah kamu mengatakan kepada manusia: Jadikan aku dan ibuku dua orang Tuhan selain Allah”. (Qs 5:116)
Orang Nasrani berkata: ”Al-Masih itu putra Allah... Dilaknati Allahlah mereka.” (Qs 9:30)
”Al Masih putera Maryam itu hanyalah seorang rasul... dan ibunya seorang yang sangat benar keduanya memakan makanan.” (Qs 5:75).
Allah tidak mempunyai anak dan tiada Tuhan bersamaNya, kalau sekiranya demikian niscaya tiap-tiap tuhan membawa makhluk yang diciptakannya dan sebagian dari tuhan-tuhan itu akan mengalahkan sebagian yang lain...” (Qs 23:9).
Dari sederetan ayat ini, terlihat dengan sendirinya titik pusat tuduhannya bahwa kaum Kristiani itu telah bersyirik dengan mempersekutukan Allah dan mentuhankan Allah (sebagai Bapa), Maryam (sebagai Ibu), dan Isa (sebagai putra Maryam), yang ketiga-tiganya disebut Tuhan.
Mereka mengharamkan 3 Tuhan, tetapi Anda datang dengan istilah yang lebih diharamkannya lagi, yaitu ”Tuhan Tritunggal.” Mana ada nama semacam itu dalam Bible? Sudah mensyirikkan 3 Tuhan, lalu ketiganya disatukan? Mana dapat disatukan? Sebab, ada peringatan Quran, ”kalau sekiranya demikian, niscaya tiap-tiap tuhan membawa makhluk yang diciptakannya dan akan saling mengalahkan” Tuhan Tritunggal jadi-jadian ini pasti sangat ditolak oleh Muslim.
Namun sekarang, adakah Tritunggal semacam itu yang dipercayai oleh Anda orang Kristiani? Tidak bukan? Kinilah saatnya Anda melontarkan kepada mereka dengan pernyataan kunci bahwa:
”Tritunggal yang ditolak oleh Alquran Anda adalah pula Tritunggal yang sama ditolak oleh kami orang-orang Kristiani.”
Mereka tentu tertegun sesaat—antara salah dengar dan tidak percaya—lalu menginginkan penjelasan Anda yang sejujurnya tentang Tri-tunggal versi Kristiani.
Penjelasan Tentang TRITUNGGAL
Perhatikan bahwa jenis Tritunggal yang disyirikkan Quran ternyata berkonsepkan tuhan-tuhan yang saling eksklusif. Lihat betapa masing-masing tuhan yang digambarkan itu saling mengklaim dan memperebutkan makhluknya dan wilayahnya (Qs 23:91). Lihat pula betapa cakupan Tuhannya juga terbatas pada yang finite-fisikal saja, dimana Qs 6:101 menggambarkan konsep ”anak” yang harus dihasilkan dari hubungan dengan istri. (relasi biologis). Dan lihat betapa AlMasih dan ibunya hanyalah makhluk—bukan ilahi—sebab keduanya memakan makanan (Qs 5:75). Dimanapun Quran tak pernah mengimplikasikan ”Anak” sebagai konsep rohani!
Tritunggal yang berlandaskan konsep duniawi ini—eksklusif dan fisikal—telah menghasilkan tiga Tuhan yang dipersekutukan (dalam substansi tri-theist, bukan mono-theist), yang dipastikan benar akan saling cakar-cakaran dan mengalahkan, dengan rumusan matematika dibenaknya Muslim:
1 Tuhan (1) + 1 Tuhan (2) + 1 Tuhan (3) = 3 Tuhan
Inilah ”Tritunggal” yang ditolak Islam!
Tetapi ini pula ”tritunggal” yang ditolak Kristiani!
Tritunggal Kristiani adalah substansi dan relasi 3 pribadi Ilahi yang amat berbeda konsepnya. Tuhan Tritunggal adalah entitas yang total saling inklusif dan infinite-spiritual, tidak terlukiskan dan tidak ada yang menyamai. Tak ada relasi biologis Tuhan Pencipta dengan siapapun dari ciptaannya.
Sebagai ilustrasi perbandingan dengan meminjam model matematika di atas, dimana sedikitnya tercermin unsur inklusif dan infinite, maka rumusan ketritunggalan yang dimaksud lebih berupa:
1 T ~ x 1 T ~ x 1 T ~ = 1 T ~
(notasi ~ = infinite/tak terhingga).
Yaitu suatu persenyawaaan ketigaan ilahi yang tak terbatas, dalam kesatuan Tuhan! Dalam ungkapan ringkas, kita mengistilahkannya sebagai ”satu Apa dalam tiga Siapa dan tiga Siapa dalam satu Apa.” Yang mana jelas tidak ada kaitannya dengan 3 oknum yang saling cakar-cakaran dan mengalahkan!
Lebih jauh lagi, ”3 Siapa” disini adalah Bapa—Anak/Firman (Yesus)—Roh Kudus, sama sekali bukanlah Allah & Maryam & AlMasih (Anak) seperti yang diimplikasikan oleh Quran dalam kaitan fisik biologis. Entah salahnya dimana (!) namun ternyata Roh Kudus ini tidak pernah muncul dalam Quran sebagai oknum yang turut ditegur dalam ”3 Tuhan.”
Akibatnya, Tritunggal yang ditolak Quran (karena beda subtansi dan relasi), kini malah ditolak lebih jauh lagi oleh kaum Kristiani karena juga mencakup perbedaan oknumnya dengan Alkitab!
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment
Ia yang tidak bodoh adalah yang memberikan apa yang tidak dapat disimpannya. Please Comment! :)