Jesus Comes From Heaven
April 29, 2010
I Have A Dream (Martin Luther King Jr.) Pidato paling inspiratif
Siapakah Martin Luther King Jr.?
Penerima Nobel Perdamaian termuda yang memperjuangkan persamaan hak warga kulit hitam di Amerika Serikat. Didasarkan pada prinsip perjuangan dari Mahatma Gandhi, ia memilih jalan anti kekerasan.
Malam itu, 4 April tahun 1968. Martin Luther King sedang berdiri di balkon lantai 2 Lorraine Motel di Memphis, Amerika. Di motel itu ia dan para pejuang keseteraan lainnya menginap, sebelum berpidato dalam sebuah unjuk rasa akbar untuk kesetaraan.
Namun sebutir peluru mengubah segalanya. Peluru itu bersarang menembus kepalanya. Ia tersungkur dan dinyatakan tewas sejam kemudian.
Salah satu yang paling terkenal dari Martin Luther King adalah pidatonya yang kemudian dikenang sebagai pidato Saya Bermimpi atau I have a dream:
“Saya bermimpi. Suatu mimpi yang berakar dalam di mimpi Amerika sendiri. Saya bermimpi, suatu hari bangsa ini akan bangkit dan menghidupkan arti sejati dari asasnya: Kami meyakini kebenaran-kebenaran ini tanpa syarat: bahwa semua manusia diciptakan setara.”
Pidato ini diucapkan di Washington di hadapan lebih dari seperempat juga orang, pada 28 AGustus 1963. “I have a Dream” disebut-sebut sebagai salah satu pidato paling inspiratif untuk perubahan sosial politik umat manusia.
“Saya bermimpi bahwa ke-empat anak saya suatu hari akan hidup di suatu negara yang di dalamnya mereka tidak dinilai dari warna kulit mereka melainkan dari kepribadian dan watak mereka.”
Martin Luther King dilahirkan 15 Januari 1929 di sebuah keluarga pendeta Protestan Hitam Amerika. Ia dengan cepat terlibat dalam gerakan pembebasan hak kulit hitam sejak awal. Ia mulai dikenal luas sejak memimpin apa yang disebut sebagai gerakan Boikot Bis Alabama pada tahun 1955. Pemicunya adalah penangkapan terhadap Rosa Parks, seorang perempuan kulit hitam yang menolak ketika diminta memberikan tempat duduk di sebuah bis kepada seorang lelaki kulit putih.
Saat itu di Alabama dan banyak kota lain Amerika, masih berlaku politik pemisahan berdasar warna kulit. Para penumpang kulit hitam hanya boleh duduk di bagian belakang bis. Martin Luther King mempimpin protes penangkapan itu dalam gerakan Boikot Bis Alabama. Dan inilah salah satu awal dari suatu langkah besar gerakan kesetaraan hak warga kulit hitam Amerika.
“Tak akan ada waktu istirahat, tiada pula ketenangan bagi Amerika. Sampai orang-orang kulit hitam mendapatkan hak-hak kewarganegaraan mereka sepenuhnya. Topan perubahan akan terus mengguncang fondasi Amerika, hingga fajar keadilan menjelang.”
Selama hidupnya, Martin Luther King hidup dari satu serangan ke serangan lain, dari ancaman ke ancaman lain. Nyawanya selalu berada di ujung maut. Sampai hari itu benar-benar tiba. Polisi menangkap James Earl Ray yang kemudian mengaku sebagai pembunuh Martin Luther King. Namun kendati dihukum 99 tahun, kasus ini tak pernah terungkap jelas. Begitu banyak teori konspirasi berseliweran. Terutama didasarkan kenyataan, bahwa Dinas Rahasia Amerika terus menerus mengintai Martin Luther King dari waktu ke waktu.
Kematian Martin Luther King 4 April 1968 berbuntut amuk rakyat kulit hitam di sekitar 100 kota besar Amerika. Amukan yang pasti akan dikecam keras Martin Luther King sendiri kalau ia masih hidup. MLK, demikian ia sering dipanggil, secara sadar memilih cara anti kekerasan sebagai bentuk perjuangannya. Didasarkan pada prinsip perjuangan dari Mahatma Gandhi. Pilihan ini membuatnya dianugerahi hadiah Nobel perdamaian tahun 1964. Dan ia menjadi penerima hadiah Nobel termuda dalam sejarah.
Sayang, banyak kalangannya yang terlampau tak sabar, dan lebih tertarik dengan kekerasan yang sepintas tampak seakan menjanjikan perubahan cepat. Padahal Martin Luther King membuktikan, gerakan kekerasan tak membawa hasil. Hanya gerakan tanpa kekerasan yang membuahkan hasil nyata dan langgeng. Kendati perjuangannya pun makan waktu lama.
“Jalankan terus gerakan ini. Gulirkan terus gerakan ini. Terlepas dari semua kesulitan yang harus dihadapi, dan kita akan menghadapi kesulitan lain lagi. Datanglah terus. Bergeraklah terus. Jika engkau tak bisa terbang, berlarilah. Jika engkau tak bisa berlari, berjalanlah. Jika tak mampu berjalan, merangkaklah. Yang penting, dengan segala cara, teruslah bergerak.”
Berikut ini adalah pidato lengkapnya dalam bahasa Inggris :
I have a dream that one day on the red hills of Georgia the sons of former slaves and the sons of former slaveowners will be able to sit down together at a table of brotherhood.
I have a dream that one day even the state of Mississippi, a desert state, sweltering with the heat of injustice and oppression, will be transformed into an oasis of freedom and justice.
I have a dream that my four children will one day live in a nation where they will not be judged by the color of their skin but by the content of their character.
I have a dream today. I have a dream that one day the state of Alabama, whose governor’s lips are presently dripping with the words of interposition and nullification, will be transformed into a situation where little black boys and black girls will be able to join hands with little white boys and white girls and walk together as sisters and brothers.
I have a dream today. I have a dream that one day every valley shall be exalted, every hill and mountain shall be made low, the rough places will be made plain, and the crooked places will be made straight, and the glory of the Lord shall be revealed, and all flesh shall see it together.
This is our hope. This is the faith with which I return to the South. With this faith we will be able to hew out of the mountain of despair a stone of hope. With this faith we will be able to transform the jangling discords of our nation into a beautiful symphony of brotherhood.
With this faith we will be able to work together, to pray together, to struggle together, to go to jail together, to stand up for freedom together, knowing that we will be free one day.This will be the day when all of God’s children will be able to sing with a new meaning, “My country, ’tis of thee, sweet land of liberty, of thee I sing. Land where my fathers died, land of the pilgrim’s pride, from every mountainside, let freedom ring.”
And if America is to be a great nation this must become true.
So let freedom ring from the prodigious hilltops of New Hampshire.
Let freedom ring from the mighty mountains of New York.
Let freedom ring from the heightening Alleghenies of Pennsylvania!
Let freedom ring from the snowcapped Rockies of Colorado!
Let freedom ring from the curvaceous peaks of California!But not only that;
let freedom ring from Stone Mountain of Georgia!
Let freedom ring from Lookout Mountain of Tennessee!
Let freedom ring from every hill and every molehill of Mississippi.
From every mountainside, let freedom ring. When we let freedom ring, when we let it ring from every village and every hamlet, from every state and every city, we will be able to speed up that day when all of God’s children, black men and white men, Jews and Gentiles, Protestants and Catholics, will be able to join hands and sing in the words of the old Negro spiritual, “Free at last! free at last!
thank God Almighty, we are free at last!”
Terjemahan dalam bahasa IndonesiaSaya mempunyai mimpi bahwa suatu hari di bukit merah Georgia putra mantan budak dan anak-anak bekas pemilik budak akan dapat duduk bersama di meja persaudaraan.
Saya mempunyai mimpi bahwa suatu hari bahkan negara bagian Mississippi, negara bagian yang gurun, panas terik dengan ketidakadilan dan penindasan, akan berubah menjadi oase kebebasan dan keadilan.
Saya mempunyai mimpi bahwa keempat anak saya suatu hari akan tinggal di suatu bangsa di mana mereka tidak akan dinilai oleh warna kulit mereka tetapi oleh karakter mereka.
Saya mempunyai mimpi hari ini. Saya mempunyai mimpi bahwa suatu hari negara bagian Alabama, yang bibir gubernurnya saat ini menetes dengan kata-kata penempatan dan penghapusan, akan berubah menjadi situasi di mana anak-anak lelaki berkulit hitam dan anak-anak perempuan berkulit hitam akan dapat bergandeng tangan dengan anak-anak lelaki berkulit putih dan anak-anak perempuan berkulit putih dan berjalan bersama sebagai saudara dan saudari.
Saya mempunyai mimpi hari ini. Saya mempunyai mimpi bahwa suatu hari setiap lembah akan ditinggikan, setiap bukit dan pegunungan akan dibuat rendah, tempat yang kasar akan dibuat polos, dan tempat yang berliku-liku akan dibuat lurus, dan kemuliaan Tuhan akan dinyatakan, dan segala manusia akan melihatnya bersama-sama.
Ini adalah harapan kita. Ini adalah iman yang mana dengan hal ini aku kembali ke Selatan. Dengan iman ini kita akan dapat melangkah keluar dari gunung batu keputusasaan harapan. Dengan iman ini kita akan dapat mengubah denting perselisihan bangsa kita menjadi simfoni persaudaraan yang indah.
Dengan iman ini kita akan dapat bekerja sama, berdoa bersama, berjuang bersama, masuk penjara bersama, berdiri untuk kebebasan bersama, mengetahui bahwa kita akan bebas suatu hari nanti. Ini akan menjadi hari ketika semua dari anak-anak Allah akan mampu bernyanyi dengan sautu makna baru, "Negara saya, ini adalah dari padamu, tanah manis kebebasan, dari padamu aku bernyanyi. Tanah dimana ayah saya meninggal, tanah kebanggaan peziarah, dari setiap lereng gunung, biarkan kebebasan berdering. "
Dan jika Amerika menjadi bangsa yang besar, hal ini harus menjadi kenyataan.
Jadi biarkan kebebasan berdering dari puncak-puncak bukit yang luar biasa di New Hampshire.
Biarlah kebebasan berdering dari gunung-gunung yang besar di New York.
Biarkan kebebasan berdering dari ketinggian Alleghenies Pennsylvania!
Biarkan kebebasan berdering dari puncak bersalju Rockies Colorado!
Biarlah kebebasan berdering dari puncak kurva California! Tapi bukan hanya itu;
biarkan kebebasan berdering dari pegunungan Batu Georgia!
Biarkan kebebasan berdering dari pegunungan pengintai di Tennessee!
Biarkan kebebasan berdering dari setiap bukit dan setiap sarang tikus di Mississippi.
Dari setiap gunung, biarkan kebebasan berdering. Ketika kita membiarkan kebebasan berdering, ketika kita membiarkannya berdering dari setiap desa dan dusun, dari setiap negara bagian dan setiap kota, kita akan mampu mempercepat hari itu ketika semua anak-anak Allah; laki-laki kulit hitam dan laki-laki kulit putih, orang Yahudi dan orang kafir, Protestan dan Katolik, akan mampu bergandengan tangan dan bernyanyi dalam kata-kata spiritual Negro lama, "Akhirnya bebas! akhirnya bebas!
Terima kasih Tuhan Yang Maha Kuasa, kami akhirnya bebas!"
Penerima Nobel Perdamaian termuda yang memperjuangkan persamaan hak warga kulit hitam di Amerika Serikat. Didasarkan pada prinsip perjuangan dari Mahatma Gandhi, ia memilih jalan anti kekerasan.
Malam itu, 4 April tahun 1968. Martin Luther King sedang berdiri di balkon lantai 2 Lorraine Motel di Memphis, Amerika. Di motel itu ia dan para pejuang keseteraan lainnya menginap, sebelum berpidato dalam sebuah unjuk rasa akbar untuk kesetaraan.
Namun sebutir peluru mengubah segalanya. Peluru itu bersarang menembus kepalanya. Ia tersungkur dan dinyatakan tewas sejam kemudian.
Salah satu yang paling terkenal dari Martin Luther King adalah pidatonya yang kemudian dikenang sebagai pidato Saya Bermimpi atau I have a dream:
“Saya bermimpi. Suatu mimpi yang berakar dalam di mimpi Amerika sendiri. Saya bermimpi, suatu hari bangsa ini akan bangkit dan menghidupkan arti sejati dari asasnya: Kami meyakini kebenaran-kebenaran ini tanpa syarat: bahwa semua manusia diciptakan setara.”
Pidato ini diucapkan di Washington di hadapan lebih dari seperempat juga orang, pada 28 AGustus 1963. “I have a Dream” disebut-sebut sebagai salah satu pidato paling inspiratif untuk perubahan sosial politik umat manusia.
“Saya bermimpi bahwa ke-empat anak saya suatu hari akan hidup di suatu negara yang di dalamnya mereka tidak dinilai dari warna kulit mereka melainkan dari kepribadian dan watak mereka.”
Martin Luther King dilahirkan 15 Januari 1929 di sebuah keluarga pendeta Protestan Hitam Amerika. Ia dengan cepat terlibat dalam gerakan pembebasan hak kulit hitam sejak awal. Ia mulai dikenal luas sejak memimpin apa yang disebut sebagai gerakan Boikot Bis Alabama pada tahun 1955. Pemicunya adalah penangkapan terhadap Rosa Parks, seorang perempuan kulit hitam yang menolak ketika diminta memberikan tempat duduk di sebuah bis kepada seorang lelaki kulit putih.
Saat itu di Alabama dan banyak kota lain Amerika, masih berlaku politik pemisahan berdasar warna kulit. Para penumpang kulit hitam hanya boleh duduk di bagian belakang bis. Martin Luther King mempimpin protes penangkapan itu dalam gerakan Boikot Bis Alabama. Dan inilah salah satu awal dari suatu langkah besar gerakan kesetaraan hak warga kulit hitam Amerika.
“Tak akan ada waktu istirahat, tiada pula ketenangan bagi Amerika. Sampai orang-orang kulit hitam mendapatkan hak-hak kewarganegaraan mereka sepenuhnya. Topan perubahan akan terus mengguncang fondasi Amerika, hingga fajar keadilan menjelang.”
Selama hidupnya, Martin Luther King hidup dari satu serangan ke serangan lain, dari ancaman ke ancaman lain. Nyawanya selalu berada di ujung maut. Sampai hari itu benar-benar tiba. Polisi menangkap James Earl Ray yang kemudian mengaku sebagai pembunuh Martin Luther King. Namun kendati dihukum 99 tahun, kasus ini tak pernah terungkap jelas. Begitu banyak teori konspirasi berseliweran. Terutama didasarkan kenyataan, bahwa Dinas Rahasia Amerika terus menerus mengintai Martin Luther King dari waktu ke waktu.
Kematian Martin Luther King 4 April 1968 berbuntut amuk rakyat kulit hitam di sekitar 100 kota besar Amerika. Amukan yang pasti akan dikecam keras Martin Luther King sendiri kalau ia masih hidup. MLK, demikian ia sering dipanggil, secara sadar memilih cara anti kekerasan sebagai bentuk perjuangannya. Didasarkan pada prinsip perjuangan dari Mahatma Gandhi. Pilihan ini membuatnya dianugerahi hadiah Nobel perdamaian tahun 1964. Dan ia menjadi penerima hadiah Nobel termuda dalam sejarah.
Sayang, banyak kalangannya yang terlampau tak sabar, dan lebih tertarik dengan kekerasan yang sepintas tampak seakan menjanjikan perubahan cepat. Padahal Martin Luther King membuktikan, gerakan kekerasan tak membawa hasil. Hanya gerakan tanpa kekerasan yang membuahkan hasil nyata dan langgeng. Kendati perjuangannya pun makan waktu lama.
“Jalankan terus gerakan ini. Gulirkan terus gerakan ini. Terlepas dari semua kesulitan yang harus dihadapi, dan kita akan menghadapi kesulitan lain lagi. Datanglah terus. Bergeraklah terus. Jika engkau tak bisa terbang, berlarilah. Jika engkau tak bisa berlari, berjalanlah. Jika tak mampu berjalan, merangkaklah. Yang penting, dengan segala cara, teruslah bergerak.”
Berikut ini adalah pidato lengkapnya dalam bahasa Inggris :
I have a dream that one day on the red hills of Georgia the sons of former slaves and the sons of former slaveowners will be able to sit down together at a table of brotherhood.
I have a dream that one day even the state of Mississippi, a desert state, sweltering with the heat of injustice and oppression, will be transformed into an oasis of freedom and justice.
I have a dream that my four children will one day live in a nation where they will not be judged by the color of their skin but by the content of their character.
I have a dream today. I have a dream that one day the state of Alabama, whose governor’s lips are presently dripping with the words of interposition and nullification, will be transformed into a situation where little black boys and black girls will be able to join hands with little white boys and white girls and walk together as sisters and brothers.
I have a dream today. I have a dream that one day every valley shall be exalted, every hill and mountain shall be made low, the rough places will be made plain, and the crooked places will be made straight, and the glory of the Lord shall be revealed, and all flesh shall see it together.
This is our hope. This is the faith with which I return to the South. With this faith we will be able to hew out of the mountain of despair a stone of hope. With this faith we will be able to transform the jangling discords of our nation into a beautiful symphony of brotherhood.
With this faith we will be able to work together, to pray together, to struggle together, to go to jail together, to stand up for freedom together, knowing that we will be free one day.This will be the day when all of God’s children will be able to sing with a new meaning, “My country, ’tis of thee, sweet land of liberty, of thee I sing. Land where my fathers died, land of the pilgrim’s pride, from every mountainside, let freedom ring.”
And if America is to be a great nation this must become true.
So let freedom ring from the prodigious hilltops of New Hampshire.
Let freedom ring from the mighty mountains of New York.
Let freedom ring from the heightening Alleghenies of Pennsylvania!
Let freedom ring from the snowcapped Rockies of Colorado!
Let freedom ring from the curvaceous peaks of California!But not only that;
let freedom ring from Stone Mountain of Georgia!
Let freedom ring from Lookout Mountain of Tennessee!
Let freedom ring from every hill and every molehill of Mississippi.
From every mountainside, let freedom ring. When we let freedom ring, when we let it ring from every village and every hamlet, from every state and every city, we will be able to speed up that day when all of God’s children, black men and white men, Jews and Gentiles, Protestants and Catholics, will be able to join hands and sing in the words of the old Negro spiritual, “Free at last! free at last!
thank God Almighty, we are free at last!”
Terjemahan dalam bahasa IndonesiaSaya mempunyai mimpi bahwa suatu hari di bukit merah Georgia putra mantan budak dan anak-anak bekas pemilik budak akan dapat duduk bersama di meja persaudaraan.
Saya mempunyai mimpi bahwa suatu hari bahkan negara bagian Mississippi, negara bagian yang gurun, panas terik dengan ketidakadilan dan penindasan, akan berubah menjadi oase kebebasan dan keadilan.
Saya mempunyai mimpi bahwa keempat anak saya suatu hari akan tinggal di suatu bangsa di mana mereka tidak akan dinilai oleh warna kulit mereka tetapi oleh karakter mereka.
Saya mempunyai mimpi hari ini. Saya mempunyai mimpi bahwa suatu hari negara bagian Alabama, yang bibir gubernurnya saat ini menetes dengan kata-kata penempatan dan penghapusan, akan berubah menjadi situasi di mana anak-anak lelaki berkulit hitam dan anak-anak perempuan berkulit hitam akan dapat bergandeng tangan dengan anak-anak lelaki berkulit putih dan anak-anak perempuan berkulit putih dan berjalan bersama sebagai saudara dan saudari.
Saya mempunyai mimpi hari ini. Saya mempunyai mimpi bahwa suatu hari setiap lembah akan ditinggikan, setiap bukit dan pegunungan akan dibuat rendah, tempat yang kasar akan dibuat polos, dan tempat yang berliku-liku akan dibuat lurus, dan kemuliaan Tuhan akan dinyatakan, dan segala manusia akan melihatnya bersama-sama.
Ini adalah harapan kita. Ini adalah iman yang mana dengan hal ini aku kembali ke Selatan. Dengan iman ini kita akan dapat melangkah keluar dari gunung batu keputusasaan harapan. Dengan iman ini kita akan dapat mengubah denting perselisihan bangsa kita menjadi simfoni persaudaraan yang indah.
Dengan iman ini kita akan dapat bekerja sama, berdoa bersama, berjuang bersama, masuk penjara bersama, berdiri untuk kebebasan bersama, mengetahui bahwa kita akan bebas suatu hari nanti. Ini akan menjadi hari ketika semua dari anak-anak Allah akan mampu bernyanyi dengan sautu makna baru, "Negara saya, ini adalah dari padamu, tanah manis kebebasan, dari padamu aku bernyanyi. Tanah dimana ayah saya meninggal, tanah kebanggaan peziarah, dari setiap lereng gunung, biarkan kebebasan berdering. "
Dan jika Amerika menjadi bangsa yang besar, hal ini harus menjadi kenyataan.
Jadi biarkan kebebasan berdering dari puncak-puncak bukit yang luar biasa di New Hampshire.
Biarlah kebebasan berdering dari gunung-gunung yang besar di New York.
Biarkan kebebasan berdering dari ketinggian Alleghenies Pennsylvania!
Biarkan kebebasan berdering dari puncak bersalju Rockies Colorado!
Biarlah kebebasan berdering dari puncak kurva California! Tapi bukan hanya itu;
biarkan kebebasan berdering dari pegunungan Batu Georgia!
Biarkan kebebasan berdering dari pegunungan pengintai di Tennessee!
Biarkan kebebasan berdering dari setiap bukit dan setiap sarang tikus di Mississippi.
Dari setiap gunung, biarkan kebebasan berdering. Ketika kita membiarkan kebebasan berdering, ketika kita membiarkannya berdering dari setiap desa dan dusun, dari setiap negara bagian dan setiap kota, kita akan mampu mempercepat hari itu ketika semua anak-anak Allah; laki-laki kulit hitam dan laki-laki kulit putih, orang Yahudi dan orang kafir, Protestan dan Katolik, akan mampu bergandengan tangan dan bernyanyi dalam kata-kata spiritual Negro lama, "Akhirnya bebas! akhirnya bebas!
Terima kasih Tuhan Yang Maha Kuasa, kami akhirnya bebas!"
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment
Ia yang tidak bodoh adalah yang memberikan apa yang tidak dapat disimpannya. Please Comment! :)