Jesus Comes From Heaven
April 25, 2010
Tips Berjabat Tangan Yang Efektif
Berjabat tangan sudah menjadi bagian dalam hidup bersosialisasi (pergaulan) kita. Mungkin ada diantara kita yang menganggap tidak terlalu perlu dipikirkan panjang-panjang, serius, atau begitu aja dipusingin, tetapi belum tentu demikian halnya bagi orang yang sedang berjabat tangan dengan kita.
Sikap dalam berjabatan tangan menampilkan sebagian besar kesan kita terhadap seseorang. Ingatkah kita bagaimana kesalnya kita bila berjabatan tangan dengan orang yang memberikan jabatan tangan yang amat lemah lunglai atau sebaliknya terlalu keras bersemangat.
Jangan sampai kita dikategorikan sebagai orang yang tidak berkepribadian baik saat berjabatan tangan. Berikut ini adalah beberapa teknik berjabatan tangan yang baik yang bisa memberikan kesan positif akan diri kita.
1.Tataplah mata lawan bicara kita saat berjabatan tangan dengannya.
Tidak ada yang lebih membuat orang teracuhkan selain jabatan tangan tanpa tatapan mata. Ini menunjukan rasa tidak hormat atau tidak tertarik. Dengan menatap lawan bicara saat berjabatan, saat itu kita sedang menumbuhkan dan menunjukan keyakinan dan kepercayaan diri. Tapi, jangan natap matanya lama-lama n mata genit yak!;) Inga..inga... ting... dianggap naksir lagi.
2.Berjabat tanganlah dari telapak ke telapak
Jangan berjabatan tangan dengan mempertemukan dari jari ke jari atau telapak dengan jari. Dengan berjabatan tangan yang baik, dari telapak ke telapak, akan memberikan perasaan bersahabat dan tidak meninggalkan perasaan yang tidak nyaman atau terluka.
3.Jangan terlalu akrab.
Beberapa orang bertindak berlebihan dengan menarik tangan lawan dan secara keras mengayunkannya ke atas dan ke bawah. Jabat tangan seperti ini menimbulkan kesan “mulut besar.” Bersikaplah percaya diri, jangan membuat orang lain kesal.
4.Sadarlah akan keterbatasan fisik seseorang.
Orang jompo, cacat, atau penderita arthitis mungkin memiliki tulang yang lemah dan keterbatasan gerak. Melukai seseorang saat berjabatan tangan dapat menutup pintu dan bukannya membuka pintu hubungan yang baik.
5.Ingatlah untuk menciptakan jabat tangan yang bermakna.
Jika kita berjabatan tangan lalu dengan segera menarik tangan kita dan melanjutkan pembicaraan, seolah-olah barusan tadi (berjabat tangan tadi) tidak terjadi apa-apa, maka orang akan mengangapnya sebagai jabat tangan yang tak berarti dan tak tulus. Berikan pada lawan bicara kita beberapa saat untuk menunjukkan perhatian kita melalui kontak mata atau pembicaraan sebelum kita menarik tangan kita. (Jgn lama2 ya pegangannya... nanti dikira, ada udang dibalik bakwan) :D Mereka akan merasa bahwa mereka sedang bertemu dengan orang yang layak.
Semoga teknik2 tersebut di atas bermanfaat bagi kita dalam membina hubungan dan komunikasi dgn orang2 di sekitar kita. :D
Sikap dalam berjabatan tangan menampilkan sebagian besar kesan kita terhadap seseorang. Ingatkah kita bagaimana kesalnya kita bila berjabatan tangan dengan orang yang memberikan jabatan tangan yang amat lemah lunglai atau sebaliknya terlalu keras bersemangat.
Jangan sampai kita dikategorikan sebagai orang yang tidak berkepribadian baik saat berjabatan tangan. Berikut ini adalah beberapa teknik berjabatan tangan yang baik yang bisa memberikan kesan positif akan diri kita.
1.Tataplah mata lawan bicara kita saat berjabatan tangan dengannya.
Tidak ada yang lebih membuat orang teracuhkan selain jabatan tangan tanpa tatapan mata. Ini menunjukan rasa tidak hormat atau tidak tertarik. Dengan menatap lawan bicara saat berjabatan, saat itu kita sedang menumbuhkan dan menunjukan keyakinan dan kepercayaan diri. Tapi, jangan natap matanya lama-lama n mata genit yak!;) Inga..inga... ting... dianggap naksir lagi.
2.Berjabat tanganlah dari telapak ke telapak
Jangan berjabatan tangan dengan mempertemukan dari jari ke jari atau telapak dengan jari. Dengan berjabatan tangan yang baik, dari telapak ke telapak, akan memberikan perasaan bersahabat dan tidak meninggalkan perasaan yang tidak nyaman atau terluka.
3.Jangan terlalu akrab.
Beberapa orang bertindak berlebihan dengan menarik tangan lawan dan secara keras mengayunkannya ke atas dan ke bawah. Jabat tangan seperti ini menimbulkan kesan “mulut besar.” Bersikaplah percaya diri, jangan membuat orang lain kesal.
4.Sadarlah akan keterbatasan fisik seseorang.
Orang jompo, cacat, atau penderita arthitis mungkin memiliki tulang yang lemah dan keterbatasan gerak. Melukai seseorang saat berjabatan tangan dapat menutup pintu dan bukannya membuka pintu hubungan yang baik.
5.Ingatlah untuk menciptakan jabat tangan yang bermakna.
Jika kita berjabatan tangan lalu dengan segera menarik tangan kita dan melanjutkan pembicaraan, seolah-olah barusan tadi (berjabat tangan tadi) tidak terjadi apa-apa, maka orang akan mengangapnya sebagai jabat tangan yang tak berarti dan tak tulus. Berikan pada lawan bicara kita beberapa saat untuk menunjukkan perhatian kita melalui kontak mata atau pembicaraan sebelum kita menarik tangan kita. (Jgn lama2 ya pegangannya... nanti dikira, ada udang dibalik bakwan) :D Mereka akan merasa bahwa mereka sedang bertemu dengan orang yang layak.
Semoga teknik2 tersebut di atas bermanfaat bagi kita dalam membina hubungan dan komunikasi dgn orang2 di sekitar kita. :D
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment
Ia yang tidak bodoh adalah yang memberikan apa yang tidak dapat disimpannya. Please Comment! :)